Sebelas Tradisi Unik di Berbagai Daerah Indonesia Saat 17 Agustus

Di setiap tahunnya, bulan Agustus selalu menjadi bulan yang meriah di Indonesia karena adanya hari kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus yang selalu disambut dengan meriah oleh seluruh elemen masyarakat.  Sejumlah daerah di Indonesia memiliki tradisi unik dalam perayaan 17 Agustus. Tradisi tersebut bersifat turun temurun dan tetap dilestarikan hingga saat ini. Berikut ini sembilan tradisi unik perayaan 17 Agustus dari berbagai daerah di Indonesia yang dikutip dari berbagai sumber, yakni:

  1. Lomba Sampan Layar (Batam, Kepulauan Riau)

Lomba sampan layar biasanya dilaksanakan setelah upacara peringatan HUT RI di Batam. Perlombaan yang kerap identik dengan sampan berlayar warna-warni ini sudah diselenggarakan turun temurun di wilayah tepi pantai.

Permainan tradisional tersebut sejatinya merupakan bagian dari kebudayaan masyarakat Melayu. Selain menambah kemeriahan peringatan HUT RI, lomba ini juga merupakan salah satu siasat agar sampan layar tidak punah.

  1. Pawai Jampana (Bandung, Jawa Barat)

Jampana sejatinya berarti tandu. Oleh karena itu, para peserta pawai ini biasanya akan membawa tandu besar. Tandu-tandu ini berisikan hasil bumi, makanan, dan hasil kerajinan masyarakat.

Adapun hasil bumi tersebut merupakan bentuk rasa syukur masyarakat terhadap kemerdekaan negara ini. Setelah tiba di lokasi, hasil bumi yang dibawa tadi akan diperebutkan dan dinikmati bersama antar peserta dan juga penonton pawai.

  1. Obor Estafet (Semarang, Jawa Tengah) 

    Sumber foto: ussfeed.com

Lari obor estafet merupakan tradisi merayakan HUT RI yang dilakukan warga Semarang. Lomba ini biasanya diadakan pada malam hari dengan peserta lari yang umumnya merupakan orang dewasa.

  1. Peresean (Lombok, NTB)

Peresean merupakan pertarungan antara dua lelaki dengan senjata tongkat rotan sampai salah seorang di antaranya dinyatakan kalah. Mereka juga menggunakan perisai yang terbuat dari kulit kerbau bernama ende.

  1. Telok Abang (Palembang)

Telok abang merupakan suatu permainan yang terbuat dari gabus. Sepanjang perjalanan dari Palembang, kita dapat menemukan pedagang yang menjual mainan ini dengan berbagai bentuk, mulai dari bentuk pesawat, kereta, dan lainnya.

  1. Sepak Bola Durian (Kebumen)

Untuk memperingati 17 Agustus, masyarakat Kebumen akan menggelar lomba sepak bola menggunakan durian. Sepak bola durian ini sebenarnya cukup berbahaya untuk itu hanya orang tertentu saja yang boleh mengikuti lomba ini.

  1. Barikan (Malang)

Acara ini tidak jauh berbeda dengan tirakatan. Pada malam hari tanggal 16 Agustus, warga Malang akan berkumpul dan memanjatkan doa, renungan, menyanyikan lagu Indonesia Raya, serta makan bersama.

  1. Pacu Kude (Aceh)

Pacu kude yang digelar masyarakat Aceh sudah ada sejak 1956. Awalnya, Pacu kude digelar pada usia panen saja. Namun, pacu kude diambil alih oleh pemerintah setempat dan diberlangsungkan untuk memperingati hari kemerdekaan.

  1. Lomba Mendayung (Banjarmasin)

Lomba dayung menjadi tradisi turun temurun warga Banjarmasin sejak tahun 1942 lalu dan masih dilakukan hingga saat ini. Perlombaannya sendiri dilakukan di Sungai Martapura. Setiap peserta akan menggunakan perahu yang terdapat kepala naga pada bagian ujungnya.

  1. Tirakatan (Jawa)

Tirakatan dilakukan pada 16 Agustus malam oleh masyarakat untuk mengenang jasa para pahlawan dengan melakukan doa bersama dan makan bersama.

  1. Karapan Kambing (Jawa Timur)

Karapan kambing merupakan perlombaan balap kambing yang sudah  turun temurun dilakukan. Selain pada perayaan 17 Agustus, karapan kambing juga biasa dilakukan pada saat memasukin musim panen.

Demikianlah sebelas tradisi unik perayaan 17 Agustus dari berbagai daerah di Indonesia. (CAL/REI)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

news
da pa checker
1xcasino giriş
jojobet giriş
vozol