Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri dari berbagai macam suku, budaya, agama, dan banyak hal termasuk bahasa. Hampir setiap provinsi di Indonesia mempunyai bahasa daerahnya masing-masing, yang harus dilestarikan dengan tetap mengajarkan bahasa tersebut kepada generasi penerusnya. Berbicara mengenai bahasa tentunya tidak bisa dianggap sebagai hal yang sepele, karena kita tahu khususnya di Indonesia masih banyak perdebatan yang terjadi padahal masalahnya hanya mengunggulkan bahasa yang dimiliki sendiri. Hal yang dilakukan itu sebenarnya tidak salah, tetapi jika dilihat dari sudut pandang secara keseluruhan yaitu 37 provinsi, mana mungkin harus dipilih satu bahasa daerah yang perlu dijunjung tinggi di Indonesia.
“Bhinneka Tunggal Ika” semboyan yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu jua, banyaknya perbedaan tidak menghalangi untuk Indonesia bisa maju. Pikiran yang tenang adalah satu kunci sebagai solusi untuk menyelesaikan permasalahan ini terkhusus menentukan bahasa yang terbaik sebagai identitas untuk mempertahankan bangsa. Tidak lain ia adalah bahasa Indonesia, bahasa yang menjadi pondasi, kekuatan, juga identitas untuk memberantas perdebatan bahasa yang tidak habisnya itu. Pemakaian bahasa Indonesia yang baik dan benar perlu ditanamkan sedini mungkin pada anak, jika sejak kecil sudah dibiasakan maka akan terbawa saat dewasa nanti dan tidak mudah hilang dari ingatan begitu saja, begitupun sebaliknya.
Satu langkah positif yang sudah dipupuk akan meminimalisir kesalahan sehingga membuahkan hasil yang sempurna. Memang tidak mudah untuk menerapkan bahasa yang baik dalam kehidupan sehari-hari, maka dari itu selain dari diri sendiri peran eksternal khususnya orang tua juga lingkungan sangat berarti. Kalau direnungkan kembali khususnya remaja Indonesia saat ini, memang lebih tertarik untuk menggunakan bahasa-bahasa yang tidak sesuai dengan ejaan bahasa Indonesia yang benar, istilah untuk menggambarkan bahasa tersebut tidak lain “Bahasa gaul kebaratan”, yang bisa dibilang mendekati bahasa Inggris juga tidak.
Permasalahan yang lalu sudah diatasi muncul lagi permasalahan baru, yang namanya masalah memang tidak ada habisnya. Fasih dalam berbahasa luar merupakan hal yang diidamkan banyak orang, bagaimana tidak? Dengan hal tersebut kita bisa mendapatkan banyak privilege salah satunya adalah pengakuan, tetapi jangan lupa untuk memakai dan mengenalkan juga bahasa sendiri terlebih dahulu yaitu bahasa Indonesia dari lingkungan yang terdekat.
Hal yang menakutkan adalah ketika generasi baik tua dan muda dari bangsa Indonesia sudah tidak lagi peduli dengan adanya bahasa Indonesia itu sendiri, mulai dengan tidak menerapkan bahasa Indonesia yang baik, melupakan pentingnya untuk mengajarkan kepada anak, lebih tertarik dengan bahasa asing daripada bahasa sendiri dan banyak hal lagi. Kalau begini terus tentunya akan menghilangkan citra identitas bangsa Indonesia sendiri, tidak mungkin negara lain akan mengakui Indonesia sebagai negara yang mempunyai identitas jika dari kita sendiri pun tidak berusaha untuk melakukan perubahan kearah yang lebih baik lagi.
Lagi-lagi peran yang mudalah yang dibutuhkan sebagai pondasi utama untuk memperkuat identitas Indonesia, dengan adanya pengajaran dan pendidikan yang baik terutama mengenai bahasa Indonesia tentunya akan berdampak untuk hal besar yang positif juga. Menelaah soal kemauan dari dalam maupun luar, tentunya sekolah juga merupakan salah satu faktor penting untuk terwujudnya pendidikan bahasa Indonesia yang baik. Tidak bisa dipungkiri sekolah sebagai jembatan untuk terciptanya unggulan anak yang diharapkan dapat mengangkat identitas Indonesia, walaupun tidak semua menyetujui hal tersebut. Seperti terdengar sebagai hal yang klasik tapi ilmu yang didapat dari sekolah itu sangatlah bermanfaat bagi kehidupan, walaupun dampaknya tidak bisa dirasakan sekarang tetapi akan bermanfaat untuk nanti di masa yang akan datang.
Perubahan pola pikir juga tergantung pada pendidikan bahasa yang ditanam, walau tidak semua tetapi orang yang berpendidikan bisa dilihat dari ucapan yang dilontarkan, apakah perkataan tersebut memberikan dampak yang positif atau sebaliknya. Bahasa merupakan salah satu dasar dari berdirinya suatu negara, identitas bahasa Indonesia harus tetap dipertahankan tidak boleh disia-siakan begitu saja, pembiasaan untuk menggunakan bahasa Indonesia adalah salah satu cara untuk mempertahankan identitas bangsa Indonesia.
“Pendidikan nomor satu” tidak bisa mengelak, faktor keberuntungan memang ada tetapi tidak semua orang seberuntung itu. Perlu ada cara untuk bisa menjadi generasi yang dapat diandalkan, tidak lain tidak salah adalah pendidikan bahasa Indonesia yang baik. Dengan begitu, negara lain pun akan ikut mengakui bahwa Indonesia adalah negara yang benar-benar memiliki identitas bahasa, kalau sudah begini tidak salah untuk mengharapkan bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional, bahasa yang dipakai oleh negara di seluruh dunia.
(APA)
You may also like
-
Memperingati Hari Disabilitas Internasional 2024, Langkah Nyata Menuju Ruang Publik Inklusif di Jakarta
-
Management Event: Talkshow Prestasi 2024
-
International Community Service//DIGITAL SKILLS WORKSHOP FOR ADULTS: MASTERING THE BASICS OF TECHNOLOGY IN THE DIGITAL AGE
-
Simak Rangkaian Kegiatan PAS 1 PKKMB E&A 2024
-
PKKMB UNJ 2024/2025 jadi Momen Bersejarah dengan UNJ Resmi Berstatus PTNBH