Pabrik otomotif di Indonesia menyambut antusias langkah pemerintah yang akan menyubsidi kendaraan listrik. Langkah ini diambil untuk mengakselarasi kendaraan listrik di Tanah Air. Hyundai menjadi pabrik pertama yang memasarkan dan memproduksi mobil listrik di Indonesia. Akan tetapi, tak dipungkiri kendaraan listrik yang dijual di pabrik asal Korea Selatan itu masih tinggi karena harga baterai masih mahal. Untuk menunjang kendaraan listrik, Hyundai telah mempersiapkan lokasi pengisian ulang baterai gratis di beberapa lokasi. “Sampai saat ini sudah lebih dari 200 fasilitas charging station yang terpasang tersebar di setiap dealer Hyundai dan di beberapa mitra, seperti di hotel, restoran, cafe, perkantoran, dan beberapa titik rest area,” ucap Uria. “Kami tentunya menyambut baik inisiatif dari pemerintah untuk mendorong pertumbuhan elektrifikasi di Indonesia. Pastinya, kami, Hyundai, siap mendukung program pemerintah dalam mempercepat proses transisi,” ujar Head of Public Relations Hyundai Motors Indonesia (HMID)
Toyota sebagai market leader otomotif di Indonesia menyabut baik program subsidi pemerintah. Marketing Director PT Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy mengungkapkan, dukungan Toyota dalam program pemerintah adalah dengan meluncurkan mobil listrik Lexus UX300 yang akan jadi kendaraan resmi di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, pada 14-15 November mendatang.
Seperti diketahui, pemerintah saat ini tengah menggodok sejumlah paket insentif untuk memberi subsidi pembelian kendaraan listrik kepada masyarakat. Aturan ini didorong untuk mempercepat peralihan penggunaan kendaraan berbasis energi fosil menuju listrik. “Sekarang mekanismenya sedang digodok, sedang kita bahas,” ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif. Kementerian ESDM menargetkan peralihan penggunaan motor listrik berbasis baterai sebanyak 6 juta unit pada 2025. Target ini dipatok untuk mempercepat program transisi energi bersih sembari menekan impor dan subsidi BBM yang terlanjur lebar cukup besar pada tahun ini. Selain itu, Kementerian ESDM juga menargetkan konversi motor BBM ke motor listrik sebanyak 1.000 unit pada tahun ini. Rencananya, akan terdapat 13 juta motor listrik dari motor listrik baru maupun hasil konversi pada 2030.
(LUT/SEL)
You may also like
-
Melestarikan Warisan Budaya Tradisional Jawa, Transvision Meresmikan Channel Jowo
-
Sebelum 2024 Berakhir, Ini Dia Film dan Serial TV yang Wajib Ditonton!
-
Jalan Ninja Mahasiswa: Rahasia Cari Cuan Tambahan Lewat Wirausaha, Peluang Besar atau Risiko Besar?
-
Impact Besar Produk Lokal terhadap Perekonomian Nasional
-
Keceriaan dan Kenangan dalam Perayaan Budaya Unik Dunia