Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah membangun jembatan kaca di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Bromo-Tengger-Semeru, Jawa Timur.
“Pembangunan infrastruktur pada setiap KSPN direncanakan secara terpadu baik penataan kawasan, jalan, penyediaan air baku dan air bersih, pengelolaan sampah, sanitasi, dan perbaikan hunian penduduk melalui sebuah rencana induk pembangunan infrastruktur,” jelas Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono dikutip dari laman PUPR, Senin (27/6/2022).
Struktur dari lantai jembatan gantung berupa kaca pengaman berlapis (laminated glass) yang terdiri dari dua lembar kaca, bahkan lebih yang direkatkan satu sama lain dengan menggunakan satu atau lebih lapisan laminasi (interlayer) dengan total ketebalan 25,55 mm, dilengkapi double protection steel berupa baja galvanis yang dilapisi cat epoxy agar lebih tahan terhadap karat. Komponen kaca yang dipakai menjalani uji tekanan awal di laboratorium, yang mengonfirmasi desain sebelum dioperasikan.
Meskipun jembatan terbuat dari kaca, tetapi dapat menampung 100 orang dan jembatan ini mampu menanggung beban 500 kilogram per meter persegi. Jembatan ini sudah safety di setiap panel kaca jembatan terdiri setebal kurang lebih 2,8 cm dan memiliki dua lapis kaca. Setiap gelas memiliki ketebalan sekitar 12,5 milimeter. Jembatan ini menawarkan spot foto yang tidak biasa bagi wisatawan. Meski demikian, wisatawan tetap diperbolehkan mengambil foto dari berbagai sisi sesuai keinginan wisatawan. Jembatan kaca ini didesain agar tidak terlalu ramai pengunjung sehingga wisatawan bisa berfoto dan menikmati pemandangan. Dari segi rancangan desain jembatan kaca Bromo ini membentang di atas ketinggian tanah 80-100 meter. Destinasi wisata yang memacu adrenalin dan menghubungkan terminal wisata Seruni Point dengan shuttle area yang juga sedang dikembangkan.
Dari atas jembatan kaca di Seruni Point, pengunjung bisa menikmati pemandangan Gunung Bromo, Gunung Semeru dan Batok. Pengunjung dapat melihat pemandangan di bawah dan di sekitar jembatan yang terlihat indah.
Selain itu, pengunjung dapat mempelajari ekosistem kawasan lindung yang dikelola oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Pada malam hari kami menawarkan konsep penerangan jembatan. Jadi, dengan adanya penerangan jembatan objek ini terlihat jelas pada malam hari dari titik tertentu.
(AFI/SEL)
You may also like
-
Melestarikan Warisan Budaya Tradisional Jawa, Transvision Meresmikan Channel Jowo
-
Sebelum 2024 Berakhir, Ini Dia Film dan Serial TV yang Wajib Ditonton!
-
Jalan Ninja Mahasiswa: Rahasia Cari Cuan Tambahan Lewat Wirausaha, Peluang Besar atau Risiko Besar?
-
Impact Besar Produk Lokal terhadap Perekonomian Nasional
-
Keceriaan dan Kenangan dalam Perayaan Budaya Unik Dunia