Tambang batu bara di Sawahlunto, Sumatera Barat, milik PT Nusa Alam Lestari dilaporkan meledak pada hari Jumat. Ledakan terjadi pada pukul 08.30 WIB di lubang nomor DC 02, menewaskan 10 orang pekerja tambang. Saat kejadian, di dalam lubang tersebut terdapat 14 orang pekerja tambang. Evakuasi berhasil dilakukan pada seluruh pekerja pukul 17.50 WIB. Selain korban meninggal, ledakan juga mengakibatkan tiga orang pekerja mengalami luka ringan. Sementara itu, satu orang mengalami luka bakar.
Insiden ini bermula pada Jumat pagi, pukul 08.30 WIB ketika terjadi ledakan dari dalam lubang tambang batu bara milik PT NAL di Desa Salak, Kecamatan Talawi, Kabupaten Sawahlunto, Sumatra Barat. Ketika para pekerja lubang melakukan aktivitas penambangan tambang seperti biasa, Kepala Teknik Tambang (KTT) PT NAL, Dian Firdaus, melihat lubang mengeluarkan kepulan asap dan diiringi letupan kecil dari dalam lubang tambang.
Dedi mengatakan, saat hal tersebut terjadi beberapa pekerja sudah masuk ke dalam lubang tambang tersebut. Kemudian, KTT memerintahkan kepala lubang untuk melakukan pengecekan ke dalam lubang. Diperkirakan para pekerja lubang tambang terkurung di dalam lubang pada kedalaman 200 meter.
Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo, menyebutkan seluruh korban selamat, luka, dan meninggal dunia telah dievakuasi. Dengan demikian, pencarian dan proses evakuasi resmi ditutup pada pukul 19.30 WIB. Dedi menyebutkan, pada saat peristiwa naas itu terjadi, terdapat 15 orang pekerja yang sedang bertugas di dalam tambang. Kepala Seksi Operasional Basarnas Padang, Octavianto, menjelaskan jumlah total korban ledakan tambang Sawahlunto menjadi 14 Orang, 10 di antaranya meninggal dunia. Korban meninggal terakhir ditemukan pada pukul 18.00 WIB setelah proses penggalian dan evakuasi tim penyelamat. Seluruh korban meninggal dan luka dibawa ke RSUD Sawahlunto guna proses perawatan dan identifikasi jenazah.
Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo, mengungkapkan semua bermula pada pukul 09.00 WIB, saat para pekerja memulai aktivitas penambangannya. Kala itu, Kepala Teknik Tambang (KTT) perusahaan terkait mengetahui bahwa lubang mengeluarkan kepulan asap yang diiringi oleh letupan kecil dari dalam lubang tambang. “Saat para pekerja lubang memulai aktivitas penambangan tambang dalam diketahui oleh KTT PT NAL atas nama Dian Firdaus, lubang mengeluarkan kepulan asap dan diiringi letupan kecil,” ucap Dedi dalam keterangan tertulisnya, pada Jumat (9/12). Merespons hal itu, KTT pun menginstruksikan kepala lubang untuk melakukan pengecekan ke dalam lubang. Usai ledakan itu, sebanyak 15 pekerja dilaporkan terjebak di dalam lubang tambang batu bara.
You may also like
-
Melestarikan Warisan Budaya Tradisional Jawa, Transvision Meresmikan Channel Jowo
-
Sebelum 2024 Berakhir, Ini Dia Film dan Serial TV yang Wajib Ditonton!
-
Jalan Ninja Mahasiswa: Rahasia Cari Cuan Tambahan Lewat Wirausaha, Peluang Besar atau Risiko Besar?
-
Impact Besar Produk Lokal terhadap Perekonomian Nasional
-
Keceriaan dan Kenangan dalam Perayaan Budaya Unik Dunia