Tahukah kalian jika polusi udara menjadi salah satu penghambat ketika kita sedang melakukan aktivitas sehari-hari? Saat ini, Indonesia sedang dalam situasi yang waspada terhadap adanya polusi udara yang semakin memburuk setiap harinya. Menurut informasi dari IQAir, Angka Indeks Kualitas Udara (AQI) menyatakan bahwa kualitas udara di Jakarta mencapai nilai 156 sehingga diberikan predikat sebagai kota dengan polusi udara tertinggi di seluruh dunia.
Sumber: CNN Indonesia
Informasi yang berasal dari Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) yang dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), mencerminkan adanya tingkat polusi udara yang tidak sehat di Jakarta. Ancaman serius telah diberikan kepada kelompok rentan, seperti orang tua, ibu hamil, anak-anak, balita, individu dengan masalah pernapasan, dan mereka yang telah sembuh dari Covid-19. Secara lebih rinci, sumber utama penyebab polusi udara di Jakarta, antara lain:
- Kendaraan yang menggunakan bensin dan solar berkontribusi sekitar 32% hingga 57% terhadap tingkat PM2.5. Namun, terdapat perbandingan antara kendaraan yang beroperasi di jalan raya dan beremisi di luar jalur, seperti kendaraan logistik yang belum dapat diidentifikasi dengan pasti.
- Sumber-sumber non-kendaraan menjadi penyumbang utama, antara 17% hingga 46% terhadap tingkat PM2.5 di udara sekitar lokasi pengambilan sampel selama kedua musim. Persentase ini mencakup kontribusi dari sumber-sumber antropogenik, seperti pembakaran batu bara, pembakaran terbuka, kegiatan konstruksi yang bukan pembakaran, serta partikel debu jalan. Sumber alam, seperti tanah dan garam laut juga turut berkontribusi.
- Kontribusi aerosol anorganik sekunder mencakup 1% hingga 16% dari konsentrasi secara keseluruhan.
Sumber: Medcom.id
Karena itu, pemerintah perlu mengambil langkah-langkah secara lebih lanjut untuk mengatasi permasalahan polusi udara di Jakarta. Ada beberapa tindakan yang bisa dilakukan, termasuk memperkuat dan menyediakan sistem transportasi publik yang efisien dan tanpa emisi, serta memberikan insentif bagi individu yang memilih kendaraan ramah lingkungan, seperti sepeda.
Selanjutnya, transisi dari penggunaan batu bara menuju sumber energi bersih juga menjadi kunci dalam upaya mencapai tujuan mengurangi polusi udara. Selama batu bara terus digunakan sebagai sumber energi, polusi akan terus berlanjut. Oleh karena itu, penting untuk melakukan perubahan menuju sumber energi yang lebih bersih dan ramah lingkungan. (RR/AM)
You may also like
-
Kok Bisa?! Ini Dia 5 Tradisi Unik dan Menarik dari Belahan Dunia yang Wajib Kalian Kunjungi!
-
Viral Poster Ajakan Berobat ke Malaysia, Indonesia Rugi Triliunan?
-
TRAGIS! WALI KOTA MEKSIKO DIPENGGAL KEPALANYA TAK LAMA SETELAH MENJABAT
-
Persiapan Timnas Senior Indonesia Jelang Duel Sengit Melawan Bahrain di Kualifikasi Piala Dunia!
-
Jalanan Jadi Ruang Asap: Bahaya Merokok Sambil Mengendarai Motor