Dewasa ini, minat membaca di kalangan anak muda Indonesia perlahan mulai meningkat melalui sosial media, seperti Twitter/X. Maraknya berbagai thread maupun Alternatives Universe (AU) yang berupa karangan fiksi berbentuk screenshot-an foto menjadi penyebab minat literasi anak muda mulai perlahan terlihat. Bahkan untuk reaction seperti like di thread ataupun Alternatives Universe bisa menembus seratus ribu likes. Dibalik karya tulisan seperti thread ataupun Alternatives Universe banyak penulis yang berstatus sebagai mahasiswa/i yang meluangkan waktunya untuk menulis, serta menyalurkan minat bakatnya di platform sosial media seperti Twitter/X. Kesadaran potensi minat bakat mahasiswa/i sangat diperlukan apalagi bila disalurkan dan diwadahi dengan baik.
Tidak hanya dari thread maupun Alternatives Universe saja, base literasi seperti @literarybase juga mendorong minat baca kalangan muda, FOMO ataupun tidak, dapat perlahan mendorong minat literasi di Indonesia meningkat. Reviewer buku yang mulai mengulas isi buku di platform sosial media seperti Twitter/X juga sudah mulai banyak, sehingga dapat mengundang viewer yang melihat tertarik dan membaca buku tersebut. Tidak dapat menutup mata, banyak mahasiswa/i yang aktif mengulas buku di platform sosial media, dan memanfaatkan sosial media sebagai wadah untuk menyalurkan kegiatan positif dalam dunia literasi. Bahkan, tidak hanya melalui media sosial, ada yang membuka jasa membaca buku gratis di tempat-tempat tertentu, seperti di taman. Sekarang telah ada tempat yang bernama Taman Literasi Martha Tiahahu di Blok M, Jakarta Selatan, DKI Jakarta, yang merupakan harapan dari Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, agar dengan adanya Taman Literasi Martha Tiahahu dapat meningkatkan kesadaran literasi di Jakarta. Saat ini Taman Literasi masih terus diramaikan pengunjung, dan salah satu penyebabnya karena sempat ramai dibicarakan di Twitter/X yang mengundang orang-orang menjadi penasaran untuk berkunjung.
Namun, akhir-akhir ini banyak berita tentang toko buku offline yang mulai tutup secara permanen, yang tidak lain disebabkan oleh sedikitnya pembeli, apalagi pasca pandemi yang kehidupan perlahan bergeser menjadi serba digital. Orang-orang lebih nyaman membeli buku secara online atau membaca E-book yang lebih praktis dan menghemat biaya. Tantangan mahasiswa dalam menjalankan perannya sebagai generasi penerus bangsa diharapkan dapat mendorong minat membaca masyarakat Indonesia untuk tetap terus hidup, baik bacaan dalam bentuk fisik maupun non fisik, seperti dengan aktif mengulas buku bacaan di berbagai macam platform sosial media, membagikan info bazaar buku, membuat konten tentang buku secara menarik, ataupun menyalurkan karangannya.
Oleh karena itu, peran aktif mahasiswa sebagai golongan muda yang kreatif dan inovatif di sosial media sangat diharapkan dalam meningkatkan minat membaca anak-anak muda, maupun orang dewasa. Sosial media bila kita dapat menggunakan dan memanfaatkannya dengan baik dapat menjadi wadah kita untuk menyalurkan minat dan bakat, bahkan membuat kontribusi bagi masyarakat Indonesia serta negeri ini.
Penulis: Siti Azzahra D4 Akuntansi Sektor Publik 2023 (Juara 3 EWC 2023)