KONSEKUENSI NEGATIF DAN CARA MENGENDALIKAN EMOSI

Emosi merupakan suatu perasaan intens yang muncul dalam diri seseorang sebagai suatu respon terhadap situasi ataupun stimulus tertentu. Ketika emosi muncul, biasanya melibatkan perasaan, seperti kebahagiaan, kemarahan, ketakutan, kecemasan, kesedihan, dan lain sebagainya. Emosi memiliki pengaruh yang kuat dalam kehidupan sehari-hari dikarenakan beberapa alasan, seperti:

  1. Emosi dapat mempengaruhi cara seseorang dalam membuat keputusan, misalnya ketika seseorang sedang merasakan emosi yang penuh dengan rasa amarah, maka kemungkinan besar orang tersebut akan mengambil keputusan impulsive dan tidak rasional.
  2. Emosi dapat membantu seseorang dalam membaca maupun merespon emosi orang lain. Misalnya, ketika ada seseorang seseorang merasa sedih, maka emosi tersebut dapat membantu dalam merespon emosi orang lain.
  3. Emosi dapat mendorong seseorang untuk mengambil tindakan atau menghadapi situasi yang memicu emosi tersebut. Misalnya, ketika seseorang merasa marah, maka emosi yang dirasakan orang tersebut akan mendorongnya untuk mengambil tindakan yang sesuai dengan situasi yang dihadapi.

Contoh di atas hanya sebagian kecil dari banyaknya pengaruh yang didapat dari suatu emosi dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa emosi memang sangat berperan penting dalam kehidupan seseorang ketika menjalani kehidupannya.

Selain itu, apabila emosi tidak dikendalikan dengan baik, maka akan menimbulkan berbagai konsekuensi negatif, baik dari segi kesejahteraan dari individu maupun dalam hubungan interaksi sosial. Konsekuensi negative yang dimaksud tersebut diantaranya adalah:

  1. Ketika orang tidak mampu mengelola emosi berupa rasa marah ataupun frustasi, maka dapat mengarah pada pertengkaran, mispersepsi, atau yang paling parah adalah hilangnya hubungan baik dalam interaksi sosial.
  2. Ketika emosi seseorang tidak dapat dikelola dengan baik, maka akan menimbulkan masalah kesehatan mental, seperti depresi, kecemasan, bahkan hingga gangguan stres post-trauma. Sehingga jika emosi terjadi secara terus-menerus, maka akan muncul dalam bentuk kecemasan atau marah yang berlebihan dan dapat merusak kesehatan mental seseorang.
  3. Emosi yang tidak terkendali, maka dapat menyebabkan perilaku dari seseorang akan rusak. Misalnya, ketika seseorang tidak mampu mengendalikan emosi kemarahannya dengan baik, maka kemungkinan besar orang tersebut dapat berperilaku agresif secara fisik ataupun verbal. Sehingga apabila hal tersebut terjadi pada lingkungan kerja, maka kemungkinan terburuknya akan mengakibatkan kehilangan pekerjaan, tindakan hukum, hingga isolasi sosial.
  4. Selain itu, emosi yang tidak terkendali dapat mempengaruhi kemampuan seseorang dalam pengambilan suatu keputusan yang rasional. Sehingga apabila emosi terlalu mendominasi dalam diri seseorang, akan mengaburkan persepsi dan membuat keputusan pun dapat menjadi impulsive daripada didasarkan pada pertimbangan yang bijak.

Konsekuensi negatif yang telah dijelaskan di atas merupakan contoh sedikit dari banyaknya konsekuensi yang ditimbulkan dari emosi yang tidak terkendali. Maka dari itu, untuk menghindari konsekuensi negative ini, seseorang perlu belajar mengatur emosi dengan baik. Hal yang perlu dilakukan untuk mengendalikan emosi secara psikologi adalah:

  1. Mengetahui dan mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat memicu emosi;
  2. Berlatih meditasi dan relaksasi untuk membantu mengurangi stres;
  3. Melihat situasi dari sudut pandang yang berbeda dan berfokus pada aspek positif yang ada untuk mengurangi pemicu emosi;
  4. Menemukan cara untuk mengalihkan perhatian agar dapat meredakan emosi, misalnya dengan olahraga, musik, menonton film, dan lain sebagainya;
  5. Melatih kesabaran sebelum merespons sesuatu dengan cara impulsif; dan
  6. Mengekspreksikan emosi dengan cara yang baik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

casibom
güvenilir bahis siteleri