Sumber: https://www.uscybersecurity.net/doxing/
Fenomena doxing, yang merupakan praktik mengungkapkan informasi pribadi seseorang secara online tanpa izin mereka, hal ini telah menjadi isu yang semakin meresahkan di era digital saat ini. Netizen sebagai pengguna aktif internet harus menyadari bahwa melakukan doxing bukan hanya tindakan yang tidak etis, tetapi dapat berujung pada konsekuensi hukum yang serius. Menyebarkan informasi pribadi, seperti alamat rumah, nomor telepon, atau data identitas lainnya tanpa izin, tidak hanya dapat merugikan individu yang bersangkutan secara pribadi, tetapi juga dapat melanggar berbagai undang-undang privasi dan hak asasi manusia.
Dalam banyak yurisdiksi, doxing dianggap sebagai pelanggaran privasi yang serius dan dapat mengakibatkan tuntutan hukum. Netizen yang terlibat dalam kegiatan ini dapat dikenai jerat hukum, termasuk hukuman pidana dan denda. Hukum perlindungan data pribadi semakin diperketat untuk mengatasi ancaman seperti doxing dan melindungi individu dari penyalahgunaan informasi pribadi mereka. Pengadilan-pengadilan di berbagai negara telah memutuskan kasus-kasus, di mana pelaku doxing dihukum dengan tegas sebagai peringatan bagi yang lain.
Sumber: https://vocasia.id/blog/doxing-adalah/
Selain konsekuensi hukum, doxing juga dapat menciptakan lingkungan online yang tidak aman dan merugikan. Hal ini dapat menghancurkan reputasi seseorang, menciptakan ketidaknyamanan, bahkan berujung pada ancaman fisik. Netizen perlu memahami dampak jangka panjang dari tindakan mereka di dunia maya dan bertanggung jawab atas perilaku online mereka.
Penting untuk terus mengedukasi masyarakat tentang risiko doxing dan pentingnya menghormati privasi orang lain. Penegakan hukum dan platform online juga harus bekerja sama untuk mengidentifikasi dan menindak pelaku doxing guna menciptakan lingkungan internet yang lebih aman dan etis. Dengan meningkatnya kesadaran dan perlindungan hukum yang kuat, diharapkan netizen dapat menjauhi praktik doxing dan membangun komunitas online yang lebih bermartabat dan saling menghormati. (DHO/RIV)