Sumber: jambi.tribunnews.com
Sumatera Utara, salah satu provinsi di Indonesia yang terkenal dengan keindahan alamnya, sering kali mengalami bencana tanah longsor. Salah satu daerah di Sumatera Utara yang rentan terhadap bencana tersebut adalah Tapanuli Utara. Dalam artikel ini, akan membahas penyebab terjadinya tanah longsor di Tapanuli Utara Sumut dan mengapa daerah ini menjadi begitu rentan terhadap bencana tersebut.
Sumber: bpbd.sumutprov.go.id
- Letak Geografis dan Topografi
Tapanuli Utara terletak di bagian utara Provinsi Sumatera Utara. Daerah ini memiliki topografi yang curam dengan perbukitan yang tinggi. Keadaan ini membuat tanah di daerah Tapanuli Utara menjadi tidak stabil dan rentan terhadap longsor. Selain itu, letak geografisnya yang berada di jalur pegunungan juga dapat meningkatkan potensi terjadinya tanah longsor.
- Curah Hujan Tinggi
Salah satu faktor utama penyebab tanah longsor di Tapanuli Utara adalah curah hujan yang tinggi. Daerah ini memiliki musim hujan yang panjang dan curah hujan yang cukup tinggi. Ketika curah hujan melampaui kapasitas penyerapan tanah, maka kelebihan air tersebut akan mengalir ke lereng-lereng bukit dan membebani tanah. Akibatnya, tanah menjadi labil dan berpotensi longsor.
- Deforestasi dan Kerusakan Lingkungan
Deforestasi atau penggundulan hutan juga merupakan salah satu faktor penyebab tanah longsor di Tapanuli Utara. Praktik penebangan liar dan pembakaran hutan yang tidak terkendali menyebabkan kerusakan lingkungan yang serius. Tanah yang terlalu terbuka tanpa vegetasi penahan akan rentan terhadap erosi dan longsor.Selain itu, pembangunan infrastruktur, seperti jalan raya dan pemukiman juga dapat menyebabkan kerusakan lingkungan yang berdampak pada kemampuan tanah untuk menahan air dan tekanan. Hal ini menyebabkan risiko tanah longsor semakin meningkat di daerah Tapanuli Utara.
- Perubahan Iklim dan Perubahan Tata Guna Lahan
Perubahan iklim global juga dapat menjadi faktor penyebab tanah longsor di Tapanuli Utara. Peningkatan suhu dan pola curah hujan yang tidak stabil meningkatkan risiko terjadinya bencana alam seperti tanah longsor.
Selain itu, perubahan tata guna lahan juga berkontribusi terhadap terjadinya tanah longsor. Pembukaan lahan untuk pertanian, perkebunan, atau pemukiman yang tidak terkelola dengan baik dapat menghilangkan vegetasi penahan, meningkatkan erosi tanah, dan memperburuk stabilitas lereng. (SMS/ARS)
You may also like
-
Langkah Sederhana untuk Lingkungan Tanpa Polusi
-
WORLD CUP DREAMS ALIVE? Indonesia Jumps 5 Spots in FIFA Rankings!
-
Memaksimalkan Potensi Black Friday untuk UMKM: Strategi Jitu Meningkatkan Penjualan
-
Recharge Sebelum Tahun Baru: 5 Manfaat Self-Care yang Wajib Kamu Tahu
-
Mengelola Keuangan Pribadi di Era Digital: Tips Memanfaatkan Platform Keuangan Digital