Ramadan adalah bulan kesembilan dalam kalender Hijriah. Puasa Ramadan merupakan salah satu rukun Islam. Menurut beberapa kaidah yang tertulis dalam hadis, Bulan Ramadan berlangsung selama 29 hingga 30 hari berdasarkan pengamatan hilal.
Kata Ramadan berasal dari bahasa Arab ramiḍa atau ar-ramaḍ, yang berarti panas terik atau kekeringan. Menurut hukum Islam, puasa Ramadan adalah fardu (kewajiban) bagi umat Islam yang sudah dewasa, kecuali mereka yang sedang sakit, sedang bepergian, usia rentan, hamil, menyusui, diabetes, atau menstruasi. Bulan Ramadan diawali dengan pengamatan hilal sebagai tanda datangnya bulan baru.
Selama berpuasa dari fajar hingga senja, umat Islam dilarang makan, minum, merokok, dan berhubungan seksual. Selanjutnya, untuk melengkapi pahala puasa, kita diperintahkan untuk menghindari perbuatan maksiat, seperti berkata yang tidak baik (misalnya memfitnah, berbohong, mengutuk, menghina, dll), dan pertengkaran. Makanan dan minuman disajikan setiap hari mulai sebelum matahari terbit (subuh) hingga matahari terbenam (magrib). Pendekatan spiritual (taubat) banyak dilakukan pada saat di Bulan Ramadan. Bagi umat Islam, puasa Ramadan biasanya diikuti dengan memperbanyak salat, doa, dan membaca Al-Quran.
Di Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam, menyambut awal Ramadan juga dengan cara yang berbeda-beda. Berbagai cara unik tersebut diterima antusias oleh masyarakat Indonesia karena hanya digunakan setahun sekali. Apa saja ciri khas Ramadan yang ada di Indonesia?
1. Ngarak Beduk atau Beduk Sahur
Sumber: IDN Times
Ngarak beduk atau beduk sahur ini adalah tradisi yang dilakukan saat sahur dan biasanya dilakukan di perkampungan atau kompleks perumahan. Kegiatan ini biasa dilakukan oleh sekelompok anak muda dengan membunyikan berbagai alat, seperti kentungan, galon air, kaleng, panci, dan beduk masjid. Ngarak beduk atau beduk sahur ini juga sering disebut sebagai alarm klasik yang mengumumkan datangnya waktu sahur.
2. Ngabuburit
Sumber: JakartaNotebook
Ngabuburit merupakan kepanjangan dari Bahasa Sunda, yaitu ‘ngalantung ngadagoan burit’ yang artinya bersantai menunggu waktu sore. Istilah ngabuburit biasanya mengacu pada waktu di mana umat Islam menunggu waktu berbuka puasa.
Ngabuburit biasanya dilakukan dengan berbagai kegiatan, seperti mengunjungi tempat wisata, membeli takjil, membaca Al-Quran, mendengarkan ceramah, dan bersantai bersama keluarga ataupun teman. Tradisi ini bertujuan untuk menghilangkan dahaga dan lapar melalui berbagai kegiatan positif selama berpuasa.
3. Buka Bersama (Bukber)
Sumber: CNN Indonesia
Buka bersama atau yang lebih sering kita sebut Bukber merupakan salah satu ciri khas masyarakat Indonesia yang hanya dilakukan selama bulan Ramadan. Umumnya istilah bukber ini sering digunakan oleh anak muda yang ingin berbuka puasa bersama sanak saudara, sahabat, teman, keluarga, dan lain sebagainya.
Buka bersama juga sering dijadikan sebagai acara reuni dengan teman lama untuk menjalin persahabatan setelah lama tidak bertemu.
Nah, fakta-fakta tersebut menjadi sesuatu hal yang menarik karena hanya terjadi satu kali dalam setahun dan hanya terjadi di Indonesia, lho! (NM/GRK)
You may also like
-
Langkah Sederhana untuk Lingkungan Tanpa Polusi
-
WORLD CUP DREAMS ALIVE? Indonesia Jumps 5 Spots in FIFA Rankings!
-
Memaksimalkan Potensi Black Friday untuk UMKM: Strategi Jitu Meningkatkan Penjualan
-
Recharge Sebelum Tahun Baru: 5 Manfaat Self-Care yang Wajib Kamu Tahu
-
Mengelola Keuangan Pribadi di Era Digital: Tips Memanfaatkan Platform Keuangan Digital