Menelusuri Keunikan Tradisi Lebaran di Tanah Orang: Cerita Perayaan yang Memikat di Luar Negeri!

Lebaran, adalah momen sakral bagi umat muslim di seluruh dunia, Lebaran dilakukan setelah umat muslim selesai melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadan selama satu bulan penuh. Tidak hanya dirayakan dengan khidmat dan penuh makna di Indonesia, tetapi juga dihargai dan dirayakan dengan cara yang unik di berbagai belahan dunia. Dalam tradisi Lebaran ini ternyata memiliki keunikan yang berbeda-beda di tiap negara loh. Yuk, kita jelajahi beberapa tradisi Lebaran yang memikat di luar negeri yang mungkin belum Anda ketahui!

Lebaran di Amerika Serikat

Di Amerika Serikat, terutama di kota-kota besar, seperti New York, Chicago, dan Los Angeles, umat muslim merayakan Lebaran dengan semangat komunitas yang kuat. Mereka sering mengadakan “Open House” di masjid-masjid lokal atau ruang sewaan untuk masyarakat muslim dan nonmuslim. Kebanyakan umat muslim di Amerika berasal dari kalangan imigran. Di sini, mereka menyajikan hidangan tradisional Lebaran, seperti ketupat, rendang, dan kue-kue khas Lebaran. Namun, yang membuatnya unik adalah keragaman budaya dan agama yang hadir di acara ini, ditandai dengan memperlihatkan pakaian warna-warni, tergantung dari mana asal negaranya.  

Festival Gula di Turki

Saat Lebaran tiba, umat muslim di Turki akan mengadakan Seker Bayram, yang juga dikenal sebagai festival gula di Turki. Seker Bayram atau festival gula adalah sebutan lain dari Hari Raya Idulfitri. Ketika merayakan Lebaran, masyarakat Turki melakukan tradisi yang disebut sebagai “sewa gigi”, yang merupakan istilah untuk tradisi pemberian hadiah. Selama festival gula ini, umat muslim mengantarkan manisan ke rumah-rumah tetangga setelah saling memberikan salam. Selain itu, pada saat Lebaran, umat muslim di Turki mengenakan pakaian tradisional yang disebut Bayramlik.

Ziarah ke Makam Leluhur di Cina

Tradisi Lebaran ini menjadi unik karena ziarah dilakukan ke makam-makam para leluhur bersejarah di Cina. Makam leluhur yang dikunjungi merupakan makam dari ratusan ribu umat muslim yang meninggal selama masa Dinasti Qing dan Revolusi Kebudayaan di Cina. Umat muslim di Cina melaksanakan tradisi ini sebagai bentuk penghormatan. Tidak hanya itu, selama Lebaran di Cina, pria muslim mengenakan pakaian khas berupa jas dan kopiah putih, sementara wanita akan mengenakan pakaian hangat dan kerudung setengah tertutup.

Lebaran di Suriname, Amerika Selatan

Negara yang masih memiliki kekerabatan dengan Indonesia ini, memiliki cara yang unik dalam penetapan Hari Raya Idulfitri. Penetapan perayaan Lebaran di Suriname dilakukan berdasarkan perhitungan mereka sendiri, yaitu menggunakan prajangka atau perhitungan ala primbon Jawa peninggalan nenek moyang dahulu. Salah satu tradisi yang setiap tahun dilakukan adalah Bakdo Ketupat. Untuk memperingati Bakdo Ketupat, masyarakat keturunan Jawa di Suriname akan berbondong-bondong menuju Rust dan Work, yang artinya istirahat dan bekerja. Selain itu dalam memperingati Bakdo Ketupat, masyarakat Suriname juga akan melakukan lomba balap perahu, acara makan bersama, bertukar kado, live music, dan berdansa. 

Tanding Telur atau Tokhm-Jangi di Afganistan.

Di negara Afganistan ada satu tradisi unik yang dikenal dengan tradisi tanding telur atau biasa disebut Tokhm-Jangi. Dalam tradisi ini warga dari berbagai kalangan usia berkumpul di halaman rumah dan mencoba untuk memecahkan telur rebus masing-masing orang, pada Hari Raya Idulfitri. Awalnya telur-telur itu dimasak hingga matang, kemudian didekorasi dengan berbagai desain dan warna. Kemudian permainan dilakukan oleh dua orang dengan aturan harus memecahkan telur yang dibawa oleh lawannya untuk memenangkan game ini. Dalam acara ini, masyarakat Suriname dapat berjumpa dan berinteraksi dengan teman atau kerabat dekat mereka dan saling menjaga silaturahmi satu sama lain.

Melalui perayaan Lebaran di luar negeri, kita dapat melihat bagaimana nilai-nilai solidaritas, keberagaman, dan inklusivitas ditekankan dalam merayakan momen yang sakral ini. Ini adalah contoh bagaimana kebudayaan dan agama dapat menyatu dengan damai, menghasilkan tradisi yang kaya, dan memikat bagi semua orang.

Dengan berbagai perayaan yang diadakan di seluruh dunia, Lebaran tidak hanya menjadi momen untuk merayakan kesuksesan menyelesaikan ibadah puasa, tetapi juga sebagai kesempatan untuk mempererat hubungan antarwarga, memperkenalkan kebudayaan kepada masyarakat luas, dan memupuk semangat kebersamaan yang tak ternilai harganya. (MR/ELZ)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

casibomcasibomcasibom
güvenilir bahis sitelerigüvenilir bahis sitelerigüvenilir bahis siteleri