Sumber: Liputan6.com

Terang-terangan! Ini Alasan Mengapa BI Menyebut Kurs Rupiah Anjlok terhadap USD, per April 2024.

Mulai banyak perbincangan terjadi di masyarakat terkait melemahnya nilai tukar rupiah yang saat ini sudah menempuh Rp16.200/dolar Amerika Serikat. Edi Susanto, selaku Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia (BI) turut menyampaikan beberapa alasan mengapa terjadinya hal tersebut, yang tentunya ini sangat berpengaruh terhadap perekonomian di Indonesia.

Hal pertama yang menjadi faktor pendorong anjloknya rupiah ialah sentimen terkait rilis data fundamental di AS, tidak lain dan tidak bukan, inflasi serta penjualan terbuka tercatat berada di atas ekspektasi pasar, tetapi hal tersebut tidak mempengaruhi negara AS sendiri karena justru ekonomi di negara Amerika Serikat masih cukup kuat. Yang kedua, yakni memanasnya konflik Timur Tengah, khususnya pada negara Iran-Israel, seperti yang kita ketahui bahwasannya negara Iran telah mengirimkan sebuah gencatan misil ke Israel serta Rusia yang mengirimkan kapal rudal ke negara Israel, hal tersebut tentunya sangat mempengaruhi perekonomian dunia karena negara-negara di sana merupakan pusat perekonomian di dunia dan berpengaruh melalui ekspor dan impor dengan Indonesia. Selain itu, perkembangan tersebut menyebabkan semakin kuatnya sentimen risk off sehingga mata uang emerging markets, khususnya Asia mengalami pelemahan terhadap dolar AS.

Sumber: Tempo.co

Lain halnya dengan Indeks Dolar AS atau DXY, Edi juga mengatakan bahwasannya selama periode cuti lebaran, justru Indeks Dolar AS bisa dikatakan meningkat secara signifikan dari angka 104 menjadi 106. Hal lain yang menjadi penguat terkait data melemah dan menurunnya dolar terhadap rupiah, ialah data Bloomberg, pada data tersebut, rupiah dibuka melemah 353,50 poin atau 2,23% menuju level Rp16.201,5 per dolar AS. Sementara itu, Indeks Dolar AS menguat 0,14% menuju posisi 106,35. Level rupiah tersebut merupakan yang terlemah sejak April 2020. Wah, ternyata sudah cukup lama ya, rupiah Indonesia melemah.

Tentunya penurunan ini merupakan tugas besar untuk BI dan menjadikan BI berperan penting, BI sendiri merasakan adanya tekanan dalam menjaga stabilitas mata uang di tengah penguatan dolar yang terus berlanjut dan arus keluar modal asing. Akan tetapi, hal tersebut bukan merupakan hal yang telak untuk BI dalam melanjutkan tugasnya, Bank Indonesia sendiri juga diyakini akan terus melakukan intervensi terutama di pasar spot dan pasar non-deliverable forwards karena menjaga stabilitas keuangan merupakan tugas utama BI di Indonesia. (K.A/KNY)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

casibomcasibomcasibomcasibomcasibomcasibomcasibomcasibomcasibomcasibomcasibomcasibomcasibomcasibomcasibomcasibomcasibomcasibomcasibomcasibomcasibomcasibomcasibomcasibomcasibomcasibomcasibomcasibomcasibomcasibom
güvenilir bahis sitelerigüvenilir bahis sitelerigüvenilir bahis sitelerigüvenilir bahis sitelerigüvenilir bahis sitelerigüvenilir bahis sitelerigüvenilir bahis sitelerigüvenilir bahis sitelerigüvenilir bahis sitelerigüvenilir bahis sitelerigüvenilir bahis sitelerigüvenilir bahis sitelerigüvenilir bahis sitelerigüvenilir bahis sitelerigüvenilir bahis sitelerigüvenilir bahis sitelerigüvenilir bahis sitelerigüvenilir bahis sitelerigüvenilir bahis sitelerigüvenilir bahis sitelerigüvenilir bahis sitelerigüvenilir bahis sitelerigüvenilir bahis sitelerigüvenilir bahis sitelerigüvenilir bahis sitelerigüvenilir bahis sitelerigüvenilir bahis sitelerigüvenilir bahis sitelerigüvenilir bahis sitelerigüvenilir bahis siteleri