Siapa sangka bahwa menjadi pengemis di Dubai sudah menjadi profesi yang menarik. Bahkan tidak sedikit orang yang datang ke Uni Emirat Arab dengan visa turis selama tiga bulan kemudian mereka menjalankan profesi sebagai pengemis dan meminta-minta di jalan.
Faktanya, pengemis di Dubai memiliki sebutan khusus yaitu “professional beggars” dengan penghasilan sebesar US$73.500 atau Rp1,05 miliar perbulan. Gaji mereka lebih besar daripada gaji rata-rata pekerja tetap tiap bulan.
“Professional Beggar”
Di Indonesia, jika seseorang tertangkap karena mengemis khususnya di ruang publik, dapat dikenakan ancaman pidana kurungan penjara maksimal enam minggu.
Aturan tersebut diatur dalam Pasal 504 KUHP atau Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. Meskipun demikian, banyak pengemis yang nekat mencari uang dengan jalan yang demikian. Salah satunya adalah kasus yang terjadi di salah satu kota di Uni Emirat Arab ini.
Menjadi soerang pengemis di Dubai dapat menghasilkan keuntungan yang fantastis jumlahnya. Di sana, bahkan memiliki sebutan tersendiri, yakni ‘professional beggar’ atau yang dalam Bahasa Indonesianya adalah pengemis profesional.
Laporan tentang kemunculan pengemis profesional di Dubai karena memanfaatkan rasa kasihan dari orang-orang sudah tersebar sejak tiga tahun yang lalu. Hanya saja, walaupun pihak kepolisian sudah berupaya mengatasinya, tetapi pengemis masih banyak berkeliaran. Selain itu, berita tentang pengemis di Dubai yang mudah mendapat uang dalam jumlah besar malah membuat banyak orang ingin mencobanya. Dari beberapa sumber, saat ini ada gerombolan Arab dan Asia membawa pengemis ke Dubai secara legal lalu mengambil sebagian besar pendapatan mereka.
Sebenarnya, pekerjaan sebagai pengemis atau tukang minta-minta di Dubai memang ilegal. Namun, mereka bekerja dengan strategi yang berbeda dalam menggaet dan meminta-minta dari korban.
Biasanya, para pengemis profesional menargetkan penduduk Dubai yang terlihat kaya raya kemudian mereka mendekati dan menceritakan kisah hidup yang menderita. Seringkali kita menemukan pengemis hanya meminta uang kecil, lain halnya dengan di Dubai. Pengemis justru meminta uang kasihan dalam jumlah yang besar.
Kadangkala pengemis bisa mengantongi US$270 atau Rp3,8 juta dari satu orang yang mendengar cerita mereka. Hal ini karena penduduk Dubai merasa kasihan. Aksi dari pemerintah setempat untuk mengatasi para pengemi, yaitu dengan melakukan kampanye sepanjang tahun melawan mereka. Apalagi setelah terungkap fakta tentang berapa uang yang mereka dapatkan dari penduduk kaya di Dubai. (DNI/SEL)
You may also like
-
Melestarikan Warisan Budaya Tradisional Jawa, Transvision Meresmikan Channel Jowo
-
Sebelum 2024 Berakhir, Ini Dia Film dan Serial TV yang Wajib Ditonton!
-
Jalan Ninja Mahasiswa: Rahasia Cari Cuan Tambahan Lewat Wirausaha, Peluang Besar atau Risiko Besar?
-
Impact Besar Produk Lokal terhadap Perekonomian Nasional
-
Keceriaan dan Kenangan dalam Perayaan Budaya Unik Dunia