Sumber: Hipwee.com
Kucing Busok, ras kucing Indonesia yang diakui oleh dunia. Kucing busok ini mulai ramai dikenal sejak mengikuti acara International Cat Show di Sidoarjo, Jawa Timur, yang merupakan acara yang bertujuan untuk menjaga kelestarian satwa-satwa langka di Indonesia. Setelah acara tersebut berlangsung, kucing busok mendapatkan pengakuan oleh dunia melalui World Cat Federation sebagai ras kucing asli dari Indonesia.
Menurut Indonesia.go.id, kucing busok ini adalah hewan endemic yang berasal dari Pulau Madura, tepatnya di pulau kecil yang bernama Pulau Raas. Hal ini juga membuat kucing busok sering dikenal dengan sebutan kucing raas. Menurut Ronny Rachman Noor, peneliti dari IPB University, kucing busok ini merupakan bagian dari ras kucing Asia karena bentuk ekor yang bengkok di bagian ujungnya. Variasi genetika dari kucing busok ini dinilai tergolong tinggi dan juga langka sehingga diyakini merupakan hewan endemic dari Indonesia yang mirip dengan anjing kintamani.
Kucing busok hidup di iklim yang basah, lembab, dan panas sepanjang tahun karena berasal dari iklim tropis. Oleh sebab itu, kucing burok tidak disarankan untuk berada di iklim selain tropis untuk menghindari lingkungan yang tidak cocok.
Sumber: Promediateknologi.com
Menurut The Discerning Cat, kucing busok memiliki ciri-ciri tubuh dengan tinggi 60 cm dan berat 6,8 kg. kucing busok ini juga diyakini dapat hidup hingga 12-15 tahun lamanya. Kucing busok memiliki warna mata hijau gelap, wajah berbentuk persegi, bentuk telinga yang tajam ke atas, dan umumnya memiliki warna cokelat susu, abu-abu, dan perak untuk bulunya. Uniknya, kucing busok ini jarang ditemukan yang memiliki bulu corak. Mantel bulu yang dimilikinya juga cenderung pendek dan lembut seperti ras Kucing British Short Hair dan Kucing Korat dari Thailand.
Faktanya, kucing burok ini sulit untuk dibuat jinak karena memiliki sifat yang cenderung mudah marah. Namun, kucing burok merupakan kucing domestik yang dapat dipelihara di dalam rumah. Pada tahun 90-an, kucing burok ini sering diberikan kepada tamu istimewa oleh masyarakat lokal. Oleh karena itu, populasi kucing ini sempat berkurang dan pada akhirnya Pemerintah Kabupaten Sumenep melakukan pelarangan pemberian kucing busok untuk cenderamata. (FR/AIV)
You may also like
-
Melestarikan Warisan Budaya Tradisional Jawa, Transvision Meresmikan Channel Jowo
-
Sebelum 2024 Berakhir, Ini Dia Film dan Serial TV yang Wajib Ditonton!
-
Jalan Ninja Mahasiswa: Rahasia Cari Cuan Tambahan Lewat Wirausaha, Peluang Besar atau Risiko Besar?
-
Impact Besar Produk Lokal terhadap Perekonomian Nasional
-
Keceriaan dan Kenangan dalam Perayaan Budaya Unik Dunia