Kamis, 21 Mei 2015 Econo Channel Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta telah menggelar acara KALSIUM (Kajian Eksternal dan Diskusi Umum) dengan tema NightCrawler di Tengah Polotisasi Media. Adapun pembicara dalam acara KALSIUM ini yaitu Widya Parimita, MPA ( Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta) dan Zairus Adlu ( KriminalitasCom). Acara ini dihadiri oleh 100 orang lebih yang berasal dari berbagai Universtas di Indonesia. Selain itu, terdapat hiburan menarik dari D’Papeda, euforia perserta saat pembagian voucher Rp 50.000 untuk 10 orang, dan doorprize sangat menegangkan dan seru.
NightCrawlerl di Tengah Politisasi Media, membahas mengenai pers yang harus tetap meliput suatu berita di malam hari, mengingat bahwa kejadian dan peristiwa-peristiwa penting sering terjadi ketika malam hari. Menurut Ibu Widya, pers bukan hanya sekedar memberitakan suatu hal. Tetapi pers harus mencari tahu terlebih dahulu kebenaran dan penyebab dari berita tersebut sebelum berita tersebut dipublikasikan ke masyarakat luas. seorang pers harus memiliki dan memahami dasar-dasar untuk menjadi seorang pers yaitu etika, objective,fairness, accuracy, dan truthfulness.
Pers merupakan pilar dari sebuah negara demokrasi. Kebesaran atau kehancuran dari suatu negara terletak pada pers di negara tersebut. Negara akan menjadi besar apabila persnya besar dan negara akan menjadi hancur apabila persnya hancur, begitupun dengan pers di sebuah universitas.
” Pers tidak memberitakan apa yang mereka tahu, tapi memberitakan apa yang diperlukan oleh masyarakat”. Ujar Zairus Adlu. Dalam menulis sebuah berita, pers harus dapat membuat pembaca semakin penasaran akan berita tersebut, ada 5 sistem penulisan paramida terbalik yang harus dipahami dan dikuasai oleh pers. berikut adalah urutannya : introtubuh beritainfo pendukungdata tambahankronologis
Sebenarnya banyak manfaat yang akan kita dapatkan ketika menjadi seorang pers, yaitu kita dapat mengetahui bagaimana proses suatu berita tersebut terjadi, bagaimana dinamika sesungguhnya di lapangan,bagaiman kita harus bersikap dalam situasi-situasi penting dan bagaimana pihak kepolisian bertindak. Sebagai pers kita tidak boleh dan tidak akan bisa bekerja sendirian, oleh karena itu pers harus menjalin hubungan baik dan lobby positif dengan narasumber.
Sebagai mahasiswa, kita harus belajar untuk lebih kritis terhadap sesuatu, kita harus mengetahui dan paham fungsi pers mahasiswa sesungguhnya. Kita harus dapat menjadikan bad news menjadi good news, dalam artian good news tersebut adalah kompor yang dapat membuat rasa penasaran publik.
“Ketika kita telah memutuskan untuk menjadi seorang pers, maka kita harus bersikap serius dari awal agar kita bisa implementasi di media, agar terbiasa dan agar nantinya kita memiliki daya kerja sesuai dengan yang diperlukan perusahaan. Pers itu harus selalu konfirmasi, konfirmasi, dan konfirmasi. Pers harus selalu akurat, akurat, dan akurat. Begitulah menjadi seorang pers, pekerjaan yang mulia, namun beban yang ditanggung berat”. Ujar Zairus Adlu
Semoga dengan adanya acara KALSIUM ini, kita menjadi lebih mengetahui dan paham mengenai pers, dan tertarik menjadi seorang pers untuk membesarkan citra Universitas Negeri Jakarta. Karena kebesaran universitas tergantung pada kebesaran pers mahasiswa di universitas tersebut.
You may also like
-
Management Event: Talkshow Prestasi 2024
-
International Community Service//DIGITAL SKILLS WORKSHOP FOR ADULTS: MASTERING THE BASICS OF TECHNOLOGY IN THE DIGITAL AGE
-
Simak Rangkaian Kegiatan PAS 1 PKKMB E&A 2024
-
PKKMB UNJ 2024/2025 jadi Momen Bersejarah dengan UNJ Resmi Berstatus PTNBH
-
Mempererat Koneksi: Kunci Sukses di Dunia Kerja