Bulan suci Ramadan telah
hadir kembali menyapa kaum muslimin di Seluruh Dunia. Banyak sekali
tradisi-tradisi yang tidak terdapat pada bulan lain yang ada pada bulan
ramadan. Mulai dari tradisi ibadah, sosial dan tentunya tradisi belanja yang
bisa dibilang berbeda. Bisa dilihat, ketika ramadan atau menjelang hari raya
Idul Fitri terjadi permintaan akan barang yang lebih besar dibanding hari-hari
biasa.
Secara tidak sadar, hal tersebut menyebabkan sebagian besar masyarakat dari
berbagai golongan menjadi lebih boros pada saat Ramadan.
hadir kembali menyapa kaum muslimin di Seluruh Dunia. Banyak sekali
tradisi-tradisi yang tidak terdapat pada bulan lain yang ada pada bulan
ramadan. Mulai dari tradisi ibadah, sosial dan tentunya tradisi belanja yang
bisa dibilang berbeda. Bisa dilihat, ketika ramadan atau menjelang hari raya
Idul Fitri terjadi permintaan akan barang yang lebih besar dibanding hari-hari
biasa.
Secara tidak sadar, hal tersebut menyebabkan sebagian besar masyarakat dari
berbagai golongan menjadi lebih boros pada saat Ramadan.
Hal tersebut tentu saja
banyak dimanfaatkkan oleh para pencari rezeki, baik di daerah kota ataupun
bahkan di daerah yang kecil. Hal tersebut juga terjadi di Pujasera Ciganitri
yang terdapat di daerah Ciganitri, Kabupaten Bandung. Menjelang berbuka puasa,
Pasar jajanan ini dipenuhi penjual dan pembeli makanan berbuka puasa. Menurut
seorang pedagang di Pujasera Tersebut, Wawan Suprana, pada bulan Ramadan
terdapat lonjakan pembeli dan penjual di pujasera tersebut. Dirinya sendiri
mengakui secara keseluruhan keuntungannya bertambah dua kai lipat selama bulan Ramadan.
Meskipun berbagai macam harga kebutuhan produksinya meningkat dan harus
meningkatkan harga produknya pada bulan Ramadan, Wawan mengakui tidak mengalami
kesulitan dalam menjual produknya.
banyak dimanfaatkkan oleh para pencari rezeki, baik di daerah kota ataupun
bahkan di daerah yang kecil. Hal tersebut juga terjadi di Pujasera Ciganitri
yang terdapat di daerah Ciganitri, Kabupaten Bandung. Menjelang berbuka puasa,
Pasar jajanan ini dipenuhi penjual dan pembeli makanan berbuka puasa. Menurut
seorang pedagang di Pujasera Tersebut, Wawan Suprana, pada bulan Ramadan
terdapat lonjakan pembeli dan penjual di pujasera tersebut. Dirinya sendiri
mengakui secara keseluruhan keuntungannya bertambah dua kai lipat selama bulan Ramadan.
Meskipun berbagai macam harga kebutuhan produksinya meningkat dan harus
meningkatkan harga produknya pada bulan Ramadan, Wawan mengakui tidak mengalami
kesulitan dalam menjual produknya.
Sementara itu, banyak
konsumen yang menyatakan tidak keberatan untuk mengeluarkan dana lebih untuk
memenuhi “kebutuhan” pada bulan Ramadan. Salah seorang konsumen
pujasera Ciganitri, Nurjehan, mengakui bahwa pada bulan Ramadan pengeluarannya
justru bertambah untuk membeli keperluan-keperluan pangan di bulan ramadan dan
ia merasa hal tersebut adalah hal yang wajar.
konsumen yang menyatakan tidak keberatan untuk mengeluarkan dana lebih untuk
memenuhi “kebutuhan” pada bulan Ramadan. Salah seorang konsumen
pujasera Ciganitri, Nurjehan, mengakui bahwa pada bulan Ramadan pengeluarannya
justru bertambah untuk membeli keperluan-keperluan pangan di bulan ramadan dan
ia merasa hal tersebut adalah hal yang wajar.
Semoga saja, budaya boros ini tidak membuat Pegadaian penuh ya ketika bulan Ramadan akan berakhir. (AA)
You may also like
-
Update Harga BBM Awal Tahun 2025: Pertamax Naik Per 1 Januari, Berikut Daftar Lengkapnya
-
Closing WiraWiri 2024: Melahirkan Generasi Wirausaha Tangguh dari Kampus untuk Nusantara
-
Dolar AS Terus Menguat, Menimbulkan Kekhawatiran di Pasar Global
-
Pesona Keharuman Parfum Lokal Kualitas Dunia
-
APBN Defisit Lagi, Apa Artinya untuk Ekonomi Indonesia?