Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the temporary-login-without-password domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/u702772576/domains/econochannelfeunj.com/public_html/wp-includes/functions.php on line 6114
Ada Apa Dengan Pilihan Ahok? - Econo Channel

Ada Apa Dengan Pilihan Ahok?

sumber gambar: www.ahok.org
Basuki Tjahaja Purnama
atau lebih kita kenal “Ahok”, adalah seorang Gubernur DKI Jakarta. Ahok
dikenal sebagai sosok yang tegas, keras kepala, dan agak tempramen. Sosok
itulah yang dibutuhkan Warga Jakarta saat ini, melihat hiruk pikuk
Jakarta yang kacau balau keadaannya. Kemacetan, Transportasi umum kurang
memadai, perilaku berkendara Masyarakat yang tidak tertib berlalu lintas,
banjir, Pemukiman di tanah negara dan masih banyak lagi masalah yang ada di
Ibukota ini. Semenjak Ahok menjabat sebagai Gubernur, perlahan tapi pasti
masalah itu dapat terselesaikan.
Salah satu kinerjanya
yang berhasil yaitu berhasil mengurangi banjir di Jakarta. Tepatnya di Penamburan,
Jakarta Pusat, volume banjir yang dulu 1.5 meter, kini hanya 50 hingga 75
sentimeter. Warga Penamburan memuji kinerja Ahok yang membuat daerah
Penamburan lebih sehat dan bersih dengan berkurangnya volume banjir. Ahok juga
berhasil melakukan normalisasi Kali Ciliwung dengan menggusur pemukiman Kampung
Pulo yang menetap di bantaran Kali Ciliwung selama puluhan tahun. Kita tahu
bahwa titik banjir terparah yaitu di Kampung Pulo. Banjir di daerah tersebut
hingga mencapai atap rumah yang melahap pemukiman didekatnya seperti Bukit Duri
dan sekitarnnya. Selain Banjir, Kali Ciliwung dan Kampung Pulo juga terlihat
kumuh, kotor dan terdapat banyak sampah yang menumpuk. Setelah normalisasi,
sekarang daerah sekitar Kampung Pulo bebas dari banjir, kali
Ciliwung disekitar Kampung Pulo kini terlihat bersih. 

Empat tahun sudah Ahok
berbakti pada Ibukota, sudah semakin dekat PilGub DKI Jakarta yang artinya akan
ada yang menggantikan Ahok atau bahkan ia akan lanjut memimpin ibukota. Banyak masyarakat Jakarta yang
mendukung Ahok kembali. Apalagi setelah keluarnya Ahok dari Partai Gerindra, Ahok
ingin maju ke Pilkada melalui Jalur Independen. Masyarakat pun mendukung langkah
Ahok. Kalangan muda berinisiatif membuat gerakan relawan “Teman Ahok” yang
bertujuan untuk mendukung Ahok di Jalur Independen. Salah satu gerakan “Teman
Ahok” yaitu mengumpulkan 1 Juta KTP Warga DKI Jakarta sebagai syarat Ahok
melaju di Jalur Independen.
Banyak Partai Politik
yang berusaha merangkul Ahok untuk maju dalam PilGub DKI Jakarta melalui jalur
Partai. Tetapi Ahok melalui berbagai media dan menghadiri Acara Talkshow
di TV menegaskan bahwa dia tetap ingin maju di jalur Independen. Salah satu
alasan Ahok maju Pilkada melalui Jalur Independen yaitu biaya Parpol yang mahal
karena harus menggerakkan mesin partai untuk mendukungnya dalam Pilkada, yaitu
kurang lebih 26 Miliar untuk satu partai. 

Kini, beredar kabar bahwa
sekarang Ahok memilih jalur Parpol dengan 3 partai yang mendukungnya yaitu
Hanura, Golkar dan NasDem. Ada apa dengan Ahok? Kenapa sekarang Ahok berubah
pikiran? Kenapa Ahok Labil? Ahok beralasan kalau kita harus menghormati Partai
Politik. Dia juga sebelumnnya sudah bertemu “Teman Ahok” untuk mengatakan hal
ini.
Jika diibaratkan, Ahok
seperti anak kecil yang keras kepala kepada orangtuanya, hingga akhirnya luluh
hatinya dan nurut juga pada orang
tuanya. Ahok seakan tidak konsisten terhadap keputusannya. Apakah sekarang Ahok
mampu membayar biaya 1 Parpol yang mencapai 26 Miliar padahal ada 3 Parpol yang
mendukungnya? Kalau alasan menghormati, menurut saya kita bisa menolak secara
baik-baik Parpol yang ingin mengusungnya sebagai Gubernur. Semua orang punya
hak untuk memilih. Ahok tidak bisa dicap tidak menghormati Parpol karena ingin
maju PilGub melalui Jalur Independen karena itu merupakan haknya untuk memilih
jalur mana yang akan Ahok tempuh untuk maju ke PilGub. “Teman Ahok” juga seakan
tidak konsisten dan tidak jelas tujuan pendiriannya. Salah satu juru bicara “Teman
Ahok” beralasan bahwa tujuan “Teman Ahok” ini yaitu mendukung Ahok dalam jalur
Independen dan juga membantu Ahok mengatasi hambatan Politik Ahok saat bekerja
sebagai Gubernur yang dianggapnya dapat mengganggu kinerja Ahok. Juru bicara
tersebut juga beranggapan bahwa Ahok punya dua kendaraan untuk maju ke PilGub
DKI Jakarta yang menurutnya itu bagus. Kenapa “Teman Ahok” setuju Ahok melalui jalur
Parpol? Padahal di media, “Teman Ahok” sangat optimis Ahok berada dalam Jalur
Independen. “Teman Ahok” seakan-akan tidak konsisten pada tujuan utamanya. Tujuan
utama yang tadinya mendukung Ahok di Jalur Independen, sekarang memilih Jalur
Parpol sebagai langkah yang bagus untuk Ahok.
Kita tahu Ahok
menjalankan amanah yang berat yaitu memimpin Jakarta ke kota yang lebih baik.
Kita bisa merasakan kinerja yang Ahok telah lakukan. Susah sepertinya
masyarakat yang ingin jadi Gubernur melalui Jalur Independen, walaupun CaGub
nya dipercaya oleh masyarakat. Setidaknya Ahok tidak melakukan Deparpolisasi
terhadap partai dengan memilih Jalur Independen yang kenyataannya sekarang Ahok
pindah jalur ke Parpol. Menurut saya yang paling penting itu bukan pilihan Ahok
Independen atau Parpol, tapi, bagaimana Ahok dapat meneruskan kinerja baiknya
terhadap Jakarta apabila dia menjadi Gubernur DKI Jakarta kembali.(asa)

Andi Samudra Alfatihah
Ekonomi dan Administrasi 2014
Universitas Negeri Jakarta 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

free da pa checker
newsspencer.com
deneme bonusu veren siteler
deneme bonusu veren siteler
casibom
grandpashabet 2198
maltcasino
casibom güncel giriş
imajbet giriş