sumber gambar: www.pusakaindonesia.org
Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh
setiap orang guna mendapatkan ilmu pengetahuan, didikan,serta menjadi pribadi
dewasa yang bermanfaat bagi dirinya sendiri maupun orang lain. Untuk itu
diperlukan proses yang sedemikian rupa agar kedepannya pendidikan tersebut
mampu menjadi sesuatu yang diharapkan tanpa adanya paksaan maupun tekanan. Alangkah
baiknya pendidikan di bumi tercinta ini dapat dijadikan lahan untuk menimba
ilmu serta proses pendewasaan dan menciptakan generasi penerus bangsa yang
unggul, cakap, kreatif, berwawasan, berkarakter. Akan tetapi, hal itu tak
semudah membalikkan telapak tangan dan hanya menjadi retorika semata jika tanpa
adanya perubahan baik dari sistem hingga elemen – elemen pendidikan yang
diharapkan, lalu kemanakah pendidikan yang seharusnya diterapkan di negeri ini?
Berbagai upaya telah diterapkan akan tetapi bukannya
menjadi lebih baik lagi malah menjadi generasi yang cengeng serta tak bermoral.
Kenapa ini bisa terjadi? Mungkin pendidikan tersebut hanya menonjolkan aspek
kognitifnya saja karena dinilai knowledge
merupakan aspek yang diutamakan untuk membangun bangsa ini dari
keterpurukan terutama aspek ekonomi yang notabene-nya masih perlu perbaikan. Perbaikan
ini tidak hanya PR Pemerintah saja akan tetapi semua yang berkecimpung di dunia
ekonomi khususnya dan masyarakat sebagai pelaku ekonomi. Dari uraian diatas
menunjukan belum meratanya tingkat pendapatan masyarakat.
dilakukan oleh manusia. Tanpa kita sadari, pendidikan telah berevolusi dari
masa penjajahan hingga saat ini dan telah banyak dievaluasi agar tidak hanya mengedepankan
aspek kognitifnya saja, namun juga aspek afektif dan aspek psikomotorik. Hal
ini agar terlahir pribadi yang unggul, berwawasan serta bermoral. Contohnya
saja banyak sekali pejabat bangsa ini yang melakukan korupsi serta bertengkar
ketika rapat DPR atau MPR. Ilustrasi tersebut menggambarkan bahwa adanya
kesalahan dari pendidikan yang kita terapkan khususnya di Indonesia karena
dinilai belum mampu sepenuhnya berjalan dengan baik sesuai dengan apa yang
diharapkan. Ini tentu bukan pekerjaan yang mudah untuk memperbaikinya seperti
hal nya kerusakan pada robot yang tidak bisa berjalan karena kurangnya material
– material pendukungnya.
yang terkena masalah karena mendisiplinkan muridnya. Orang tua murid tersebut
tidak terima hingga akhirnya memutuskan untuk ‘menindak’ sang guru. Ada yang dilaporkan, tapi ada juga
yang ditantang berkelahi hingga dihajar. Kalau memang tindakan ‘mendisiplinkan’ ini kelewat
batas, memang tidak heran kalau orangtua ikut marah. Tapi kalau masih wajar,
tentu deretan kejadian tersebut sangat miris apabila telah menyeret ke
pengadilan, seperti kasus berikut ini :
– Guru Dipenjara Gara-gara Cubit Muridnya
– Menindak Siswa yang Menganiaya Temannya, Guru Malah Diadili
– Orang Tua
Cukur Rambut Guru Sampai Saling Lapor ke Polisi
– Orang Tua Murid Ajak Guru Adu Jotos Gara-gara Rambut yang Dipotong
Miris rasanya melihat kasus-kasus seperti ini. Masalahnya
guru tidak hanya berperan untuk memberikan pelajaran sekolah saja, tapi juga
mendidik perilakunya. Sayangnya terkadang apabila murid tidak bisa diatur, guru
disalahkan. Tapi saat ditindak tegas, guru malah dilaporkan dan dianiaya.
Padahal dulu sepertinya tindakan pendisiplinan yang masih dalam batas wajar
seperti ini juga sering terjadi. Tapi tidak pernah sampai ada kasus pengaduan
ke kepolisian karena orangtua memahami apabila anak memang melanggar peraturan,
sudah seharusnya mendapat sanksi. Semoga dengan adanya kasus – kasus diatas,
lembaga pendidikan yang menaunginya dapat memberikan suatu terobosan agar kedepannya
dapat meminimalisir (hal yang tidak diinginkan –red) bahkan membuat pendidikan sebagaimana dengan semestinya. (ghp)
You may also like
-
Management Event: Talkshow Prestasi 2024
-
International Community Service//DIGITAL SKILLS WORKSHOP FOR ADULTS: MASTERING THE BASICS OF TECHNOLOGY IN THE DIGITAL AGE
-
Simak Rangkaian Kegiatan PAS 1 PKKMB E&A 2024
-
PKKMB UNJ 2024/2025 jadi Momen Bersejarah dengan UNJ Resmi Berstatus PTNBH
-
Mempererat Koneksi: Kunci Sukses di Dunia Kerja