Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the temporary-login-without-password domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/u702772576/domains/econochannelfeunj.com/public_html/wp-includes/functions.php on line 6114
Indonesia, Lambaikan Tangan Untuk Middle Income Trap ! - Econo Channel

Indonesia, Lambaikan Tangan Untuk Middle Income Trap !

Dok: China Daily

Middle income trap atau jebakan pendapatan menengah adalah situasi yang
menggambarkan negara berpenghasilan menengah dan berpotensi meningkatkan
pendapatannya, namun gagal bertransisi menuju penghasilan yang lebih tinggi.
Hal tersebut mengancam negara ini. Indonesia adalah negara yang sangat
strategis karena berada pada jalur perdagangan dunia. Selain itu, Indonesia
juga didukung oleh sumber daya alam dan sumber daya manusia yang melimpah,
serta mempunya tradisi, budaya dan keragaman yang unik. Hal tersebut merupakan
aset yang sangat bernilai dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi sehingga mampu
terbebas dari middle income trap. Terbukti, pertumbuhan perekonomian Indonesia
stabil antara tahun 2009 – 2014 dengan pencapaian rata-rata sebesar 6%. Menurut
catatan Badan Pusat Statistik ditahun 2015, Indonesia sempat mengalami
penurunan pertumbuhan perekonomian yang hanya mencapai 4,79 persen. Namun, hal
tersebut masih dianggap wajar karena didukung beberapa faktor, antara lain
adanya penurunan kinerja ekspor seiring anjloknya harga komoditas dan lambannya
eksekusi belanja pemerintah. Menurut ekonom Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia, Fithra Faisal, hal tersebut tidak berjalan lama. Beliau
memproyeksikan pertumbuhan ekonomi 2016 akan berada pada angka 5,25 persen.
            Indonesia hari ini
berada pada kelompok middle income country bersama beberapa negara kawasan
Asia. Untuk kelompok middle income country, masih dibagi menjadi dua antara
lower dan upper. Kini, Indonesia masih berada di deretan lower middle income.
Posisi GDP per kapita Indonesia dari tahun 1991 hingga 2009 lebih baik dari
pada negara tetangga, seperti Filipina, India dan Vietnam, namun masih lebih
rendah dari Malaysia, Thailand dan China. Untuk itu, Indonesia tidak bisa
berpuas diri. Amunisi harus disiapkan, karena Indonesia harus lari marathon
jika ingin membuat pencapaian lebih tinggi. Lantas, amunisi seperti apa yang
bisa membuat Indonesia melambung ke jenjang lebih tinggi ?
            Pertama, pemerintah
melakukan kombinasi antara sustainable growth dengan equitable growth.
Pertanyaannya, apa sih yang dimaksud sustainable growth dan equitable growth?
Nah, sustainable growth adalah berbagai bidang yang mencakup produktivitas,
modal penduduk, inovasi, teknologi, dan stabilitas ekonomi. Sedangkan equitable
growth mencakup bidang pemberantasan kemiskinan, kesenjangan daerah, keuangan
inklusi, dan realokasi anggaran (misalnya : subsidi). Kabar baiknya, hal
tersebut sudah dilakukan pemerintah. Evaluasi besarnya adalah perlu ada
pengawasan dan optimalisasi dari sektor-sektor yang sudah disebutkan sehingga
Indonesia bisa melakukan pencapaian sesuai target yang sudah direncanakan.
Kedua, Indonesia menerima hadiah yaitu adanya bonus demografi tahun 2030.
Secara demografis, Indonesia didukung oleh tingginya jumlah kelompok usia kerja
yang dapat berkontribusi bagi perekonomian nasional. Berdasarkan data Bank
Dunia, lebih dari 60% total populasi penduduk Indonesia berusia dibawah 39
tahun, hal ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki jumlah penduduk usia
produktif yang signifikan. Studi Bank Dunia menyebutkan bahwa pola demografi
dengan banyaknya jumlah proporsi penduduk usia kerja yang signifikan memberikan
sejumlah demografic dividend bagi Indonesia karena faktor tersebut dapat
membantu kinerja perekonomian. Namun demikian, disebutkan juga bahwa Indonesia
tidak akan bisa melompat menjadi HIC apabila hanya bergantung kepada SDA dan
murahnya harga tenaga kerja. Untuk itu, saat menunggu waktu hadiah tersebut,
perlu adanya persiapan yang matang sehingga saat masa itu datang Indonesia bisa
menyambut dengan senyuman. Semoga, dengan berbagai keuntungan yang
diproyeksikan akan membuat perubahan besar bagi bangsa ini bukan sekedar
khayalan namun bisa direalisasikan dan membawa keberkahan bagi keberlangsungan
negeri ini. (ACM)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

free da pa checker
newsspencer.com
iqos terea
iqos sipariş
iqos terea ankara
iqos terea istanbul
ilbet
tümbet
deneme bonusu veren siteler
deneme bonusu veren siteler
betcio
grandpashabet 2198
misbahis
misbahis
misbahis
maltcasino
mavibet
otobet
betredi
betredi giriş
casibom
casibom giriş