![]() |
Dok: Sindonews |
Istilah warisan tak hanya berlaku bagi manusia
perseorangan, ini juga berlaku bagi sebuah negara. Warisan akan memberi hasil
yang positif, bila diolah dengan benar. Pengolahan itu disesuaikan dengan apa
yang diwariskan. Lalu, bagaimana pengelolaan warisan turun temurun di
Indonesia?
perseorangan, ini juga berlaku bagi sebuah negara. Warisan akan memberi hasil
yang positif, bila diolah dengan benar. Pengolahan itu disesuaikan dengan apa
yang diwariskan. Lalu, bagaimana pengelolaan warisan turun temurun di
Indonesia?
Sangat
baik, bahkan kian berkembang
baik, bahkan kian berkembang
Jangan bangga terlebih dahulu. Sejak jaman
kemerdekaan, hingga jaman reformasi, warisan setia yang selalu kita pelihara
adalah Utang Luar Negeri ( ULN ). Sejak
tahun 2006 hingga 2015 utang luar negeri Indonesia telah meningkat 144
persen menjadi US$ 310 miliar, atau rata-rata 9,9 persen per tahun. Pada awal
kuartal III yakni Juli 2016 tercatat sebesar USD324,2 miliar atau setara dengan
Rp4.247 triliun Berdasarkan jangka waktu asal, ULN jangka pendek menurun,
sementara ULN jangka panjang meningkat. Berdasarkan kelompok peminjam, ULN
sektor publik meningkat, sementara ULN sektor swasta mengalami penurunan. Bank
Indonesia memandang perkembangan ULN pada Juli 2016 masih cukup sehat, namun
terus mewaspadai risikonya terhadap perekonomian nasional. Mereka ingin meyakinkan
bahwa ULN juga dapat berperan optimal dalam membantu pembiayaan pembangunan
tanpa menimbulkan risiko yang dapat memengaruhi stabilitas makro ekonomi.
kemerdekaan, hingga jaman reformasi, warisan setia yang selalu kita pelihara
adalah Utang Luar Negeri ( ULN ). Sejak
tahun 2006 hingga 2015 utang luar negeri Indonesia telah meningkat 144
persen menjadi US$ 310 miliar, atau rata-rata 9,9 persen per tahun. Pada awal
kuartal III yakni Juli 2016 tercatat sebesar USD324,2 miliar atau setara dengan
Rp4.247 triliun Berdasarkan jangka waktu asal, ULN jangka pendek menurun,
sementara ULN jangka panjang meningkat. Berdasarkan kelompok peminjam, ULN
sektor publik meningkat, sementara ULN sektor swasta mengalami penurunan. Bank
Indonesia memandang perkembangan ULN pada Juli 2016 masih cukup sehat, namun
terus mewaspadai risikonya terhadap perekonomian nasional. Mereka ingin meyakinkan
bahwa ULN juga dapat berperan optimal dalam membantu pembiayaan pembangunan
tanpa menimbulkan risiko yang dapat memengaruhi stabilitas makro ekonomi.
Sejenak, kita pasti memikirkan, bagaimana cara
mengembalikan segenap utang yang terbebani di negeri ini ?
mengembalikan segenap utang yang terbebani di negeri ini ?
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati
mengatakan, tahun depan pemerintah masih akan berutang untuk membayar bunga
utang luar negeri. Hal ini dibuktikan dengan jumlah defisit primer dalam
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017 sebesar Rp109 triliun.
Seperti diketahui, keseimbangan primer adalah selisih dari total pendapatan
negara dikurangi belanja negara di luar pembayaran bunga utang. Bila
keseimbangan primer defisit, itu berarti pemerintah berutang untuk membayar
bunga utang. Dengan kata lain, pemerintah harus menarik utang baru untuk
membayar bunga utang.
mengatakan, tahun depan pemerintah masih akan berutang untuk membayar bunga
utang luar negeri. Hal ini dibuktikan dengan jumlah defisit primer dalam
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017 sebesar Rp109 triliun.
Seperti diketahui, keseimbangan primer adalah selisih dari total pendapatan
negara dikurangi belanja negara di luar pembayaran bunga utang. Bila
keseimbangan primer defisit, itu berarti pemerintah berutang untuk membayar
bunga utang. Dengan kata lain, pemerintah harus menarik utang baru untuk
membayar bunga utang.
Nyatanya,
apa Indonesia terlihat seperti negara yang banyak terlilit utang ?
apa Indonesia terlihat seperti negara yang banyak terlilit utang ?
Iya, jika kita memusatkan perhatian pada
ketidakmerataan ekonomi, dan kondisi rakyat Indonesia. Tidak, jika kita
memusatkan perhatian pada geliat kehedonan para petinggi negeri. Satu hal yang
tidak boleh kita lupa, ULN akan terus menghantui negeri ini. Mengganggu dan
menghadang kemajuan INDONESIA. Kita menjadi negara besar yang sangat takluk, pada
negara negara kreditur di Indonesia. Dengan tetap menyimpan warisan mengerikan
itu, apa mungkin kita MAJU ?
ketidakmerataan ekonomi, dan kondisi rakyat Indonesia. Tidak, jika kita
memusatkan perhatian pada geliat kehedonan para petinggi negeri. Satu hal yang
tidak boleh kita lupa, ULN akan terus menghantui negeri ini. Mengganggu dan
menghadang kemajuan INDONESIA. Kita menjadi negara besar yang sangat takluk, pada
negara negara kreditur di Indonesia. Dengan tetap menyimpan warisan mengerikan
itu, apa mungkin kita MAJU ?
Omongan kosong yang selalu disenandungkan, seakan
memberi harapan indah demi kemajuan bangsa kelak. Namun kenyataannya nihil. Tak
perlu menambat harapan berlebih, langkah nyata, itulah yang pasti dan patut
diapresiasi. (SD)
memberi harapan indah demi kemajuan bangsa kelak. Namun kenyataannya nihil. Tak
perlu menambat harapan berlebih, langkah nyata, itulah yang pasti dan patut
diapresiasi. (SD)
You may also like
-
Mempererat Koneksi: Kunci Sukses di Dunia Kerja
-
Seminar Towards a Sustainable Economy: The Role of ESG In Improving Corporate Sustainability Reporting Performance
-
Bincang Prestasi 2024: from Ordinary to Extraordinary: Unlocking the Path to Remarkable Achievements
-
Building Tax Awareness and Compliance in Small Medium Enterprises (SME): A Comprehensive Taxation Education Program
-
Economics Expo 2024: Meriah dan Spektakuler!