Penyalahgunaan
narkoba di Indonesia perlu menjadi fokus pemerintah bersama
masyarakat. Indonesia saat ini menjadi negara darurat narkoba, dimana
sudah terdapat 4,7 juta jiwa terlibat narkoba. Narkoba dapat menjadi
salah satu faktor yang menghambat program pemerintah terkait
pembangunan manusia. Hal tersebut diakibatkan oleh pengguna narkoba
saat ini yang juga sudah menyentuh anak-anak dan remaja yang masih
bersekolah, sementara mereka merupakan harapan di masa yang akan
dating, karena mereka adalah generasi penerus bangsa
narkoba di Indonesia perlu menjadi fokus pemerintah bersama
masyarakat. Indonesia saat ini menjadi negara darurat narkoba, dimana
sudah terdapat 4,7 juta jiwa terlibat narkoba. Narkoba dapat menjadi
salah satu faktor yang menghambat program pemerintah terkait
pembangunan manusia. Hal tersebut diakibatkan oleh pengguna narkoba
saat ini yang juga sudah menyentuh anak-anak dan remaja yang masih
bersekolah, sementara mereka merupakan harapan di masa yang akan
dating, karena mereka adalah generasi penerus bangsa
Proses
Menggunakan Narkoba
Menggunakan Narkoba
Dalam
penggunaan narkoba, terdapat proses awal yang menyebabkan seseorang
dapat menggunakan narkoba. Proses awal biasanya diawali dengan
kompromi, yaitu orang yang sebelumnya bersih dari narkoba, tidak
memiliki sikap tegas dalam menolak narkoba dan masih bergaul dengan
pengguna narkoba. Sikap yang tidak tegas, membawa orang tersebut
menjadi segan untuk menolak tawaran, sehingga coba-coba memakai
narkoba. Setelah memakai beberapa kali, tubuh orang tersebut menjadi
toleran, sehingga perlu penambahan dosis yang lebih besar agar
mendapatkan efek yang dikehendaki. Penggunaan narkoba sudah menjadi
kebiasaan yang mengikat dan mulai berpengaruh pada kehidupan social
si pengguna. Keterikatan pada narkoba sudah mendalam. Jika berhenti
menggunakan atau dosis yang digunakan kurang, maka akan timbul gejala
putus obat. Keracunan karena penyalahgunaan narkoba, menyebabkan
kerusakan pada organ tubuh dan otak.
penggunaan narkoba, terdapat proses awal yang menyebabkan seseorang
dapat menggunakan narkoba. Proses awal biasanya diawali dengan
kompromi, yaitu orang yang sebelumnya bersih dari narkoba, tidak
memiliki sikap tegas dalam menolak narkoba dan masih bergaul dengan
pengguna narkoba. Sikap yang tidak tegas, membawa orang tersebut
menjadi segan untuk menolak tawaran, sehingga coba-coba memakai
narkoba. Setelah memakai beberapa kali, tubuh orang tersebut menjadi
toleran, sehingga perlu penambahan dosis yang lebih besar agar
mendapatkan efek yang dikehendaki. Penggunaan narkoba sudah menjadi
kebiasaan yang mengikat dan mulai berpengaruh pada kehidupan social
si pengguna. Keterikatan pada narkoba sudah mendalam. Jika berhenti
menggunakan atau dosis yang digunakan kurang, maka akan timbul gejala
putus obat. Keracunan karena penyalahgunaan narkoba, menyebabkan
kerusakan pada organ tubuh dan otak.
Pengguna
Narkoba di Indonesia
Narkoba di Indonesia
Jumlah
penyalah guna narkoba yang begitu tinggi, mengakibatkan Indonesia
menjadi negara “sasaran” pengedaran narkoba. Posisi Indonesia
yang strategis serta adanya faktor pendukung lain seperti bisnis
illegal yang sangat menggiurkan, masih lemahnya pengawasan darat,
laut dan udara, dan jaringan sindikat narkoba mudah merekrut kurir,
terutama bagi orang-orang memiliki ekonomi yang kurang. Umumnya,
penyalah guna narkoba di Indonesia berada pada usia 10-59 tahun. Dari
jumlah seluruh pengguna yaitu 4,2 juta jiwa, yang terdiri dari 27,32%
pelajar, 50,34% pekerja dan 22,34% tidak bekerja.
penyalah guna narkoba yang begitu tinggi, mengakibatkan Indonesia
menjadi negara “sasaran” pengedaran narkoba. Posisi Indonesia
yang strategis serta adanya faktor pendukung lain seperti bisnis
illegal yang sangat menggiurkan, masih lemahnya pengawasan darat,
laut dan udara, dan jaringan sindikat narkoba mudah merekrut kurir,
terutama bagi orang-orang memiliki ekonomi yang kurang. Umumnya,
penyalah guna narkoba di Indonesia berada pada usia 10-59 tahun. Dari
jumlah seluruh pengguna yaitu 4,2 juta jiwa, yang terdiri dari 27,32%
pelajar, 50,34% pekerja dan 22,34% tidak bekerja.
Jika
kita berfokus pada pengguna yang merupakan pelajar, jumlah pelajar
yang menggunakan narkoba sudah mencapai angka yang mengkhawatirkan.
Beberapa faktor yang menyebabkan pelajar menggunakan narkoba, salah
satunya adalah terbawa oleh lingkungan pergaulannya. Sebagian besar
pelajar mencoba-coba untuk menggunakan narkoba. Keadaan tersebut
mejadi perhatian bagi masyarakat dan pemerintah karena pelajar
merupakan golongan yang perlu dilindungi demi menciptakan Indonesia
yang lebih baik.
kita berfokus pada pengguna yang merupakan pelajar, jumlah pelajar
yang menggunakan narkoba sudah mencapai angka yang mengkhawatirkan.
Beberapa faktor yang menyebabkan pelajar menggunakan narkoba, salah
satunya adalah terbawa oleh lingkungan pergaulannya. Sebagian besar
pelajar mencoba-coba untuk menggunakan narkoba. Keadaan tersebut
mejadi perhatian bagi masyarakat dan pemerintah karena pelajar
merupakan golongan yang perlu dilindungi demi menciptakan Indonesia
yang lebih baik.
Peran
Pemerintah dan Masyarakat
Pemerintah dan Masyarakat
Salah
satu peran pemerintah dalam mengatasi narkoba adalah melalui
sosialisasi yang dilakukan dalam gerakan nasional penanggulagan
narkoba yang dilakukan bersama BNN, Kepolisian dan Kementrian
Keolahragaan, yang disalurkan ke berbagai sekolah dan kampus di
Indonesia. Bagi pelajar yang berstatus sebagai pengguna, tentu akan
disarankan untuk direhabilitasi melalui bantuan BBN. Pelajar yang
berstatus sebagai pengguna berhak mendapatkan kehidupan yang lebih
layak dan bebas dari narkoba. Meskipun seorang yang sudah menjadi
pengguna narkoba tidak dapat benar-benar sembuh dari penyalahgunaan
narkoba, namun rehabilitasi dapat membantu seseorang orang
mengendalikan dirinya agar tidak menggunakan narkoba. Beda halnya
dengan pengedar. Jika sudah berstatus sebagai pengedar, maka
seseorang harus diproses secara hukum oleh Kepolisian. Seorang
pengedar membantu penyebaran narkoba sehingga perilaku tersebut dapat
tergolong tindak kejahatan.
satu peran pemerintah dalam mengatasi narkoba adalah melalui
sosialisasi yang dilakukan dalam gerakan nasional penanggulagan
narkoba yang dilakukan bersama BNN, Kepolisian dan Kementrian
Keolahragaan, yang disalurkan ke berbagai sekolah dan kampus di
Indonesia. Bagi pelajar yang berstatus sebagai pengguna, tentu akan
disarankan untuk direhabilitasi melalui bantuan BBN. Pelajar yang
berstatus sebagai pengguna berhak mendapatkan kehidupan yang lebih
layak dan bebas dari narkoba. Meskipun seorang yang sudah menjadi
pengguna narkoba tidak dapat benar-benar sembuh dari penyalahgunaan
narkoba, namun rehabilitasi dapat membantu seseorang orang
mengendalikan dirinya agar tidak menggunakan narkoba. Beda halnya
dengan pengedar. Jika sudah berstatus sebagai pengedar, maka
seseorang harus diproses secara hukum oleh Kepolisian. Seorang
pengedar membantu penyebaran narkoba sehingga perilaku tersebut dapat
tergolong tindak kejahatan.
Pengguna
narkoba adalah orang-orang yang masih berhak untuk memiliki kehidupan
yang lebih baik lagi dan terbebas dari narkoba, terutama pelajar yang
merupakan generasi penerus bangsa. Mari kita bentengi diri pribadi,
keluarga dan lingkungan kita dari jeratan narkoba. Mari kita bangun
generasi yang berkualitas.
You may also like
-
Mempererat Koneksi: Kunci Sukses di Dunia Kerja
-
Seminar Towards a Sustainable Economy: The Role of ESG In Improving Corporate Sustainability Reporting Performance
-
Bincang Prestasi 2024: from Ordinary to Extraordinary: Unlocking the Path to Remarkable Achievements
-
Building Tax Awareness and Compliance in Small Medium Enterprises (SME): A Comprehensive Taxation Education Program
-
Economics Expo 2024: Meriah dan Spektakuler!