
Salah satu kebutuhan pangan masyarakat Indonesia itu sering kali menjadi kendala pemerintah. Apalagi sekarang memasuki bulan Ramadhan, dimana bahan-bahan pokok melambung tinggi harganya. Perum Bulog memastikan bahwa stok beras nasional selama bulan Ramadhan dan untuk enam bulan kedepan tercukupi.
Sebelumnya, awal januari 2018 pemerintah mengizinkan impor beras sampai bulan Juli sebesar 500ribu ton dari negara Vietnam dan Thailand. Jika sekarang, diizinkan kembali impor beras sebesar 500ribu lagi. Maka total impor beras tahun ini mencapai 1 Juta ton. Alasan pemerintah melakukan impor yaitu untuk menekan harga beras yang tinggi di pasaran dan karena dalam negeri membutuhkan pemasok yang lebih. Kebijakan itu diambil karena melihat negara-negara tetangga yang melakukan import beras juga seperti Vietnam, Thailand, Myanmar, Kamboja, India.
Badan Ketahanan Pangan (BKP) pihaknya belum menerima kabar adanya impor beras tambahan. Namun, dilarang karena stok beras yang ada saat ini dan alasan yang dinilai cukup untuk melakkuan impor.
Tercatat data Bulog tersedianya beras 1,2 juta ton. Sementara tersedianya beras di Pasar Induk Beras Cipinang telah melebihi 40ribu ton yang sudah di atas aman sebesar 25ribu ton.
Sementara untuk mengamankan kebutuhan Ramadhan stock beras sudah mencapai sekitar 1,2 juta ton dan bisa bertahan sampai enam bulan kedepan. Namun, stok beras dari waktu ke waktu selalu berubah. Perum Bulog tidak akan memembatasi penyaluran beras lewat operasi pasar, melainkan melihat permintaan pasar seberapa banyaknya. Dilakukan untuk menstabilkan harga seperti tujuan BUMN.
Rakernas menargetkan akan memasok 15ribu ton beras dari petani lokal walaupun sudah melebihi hasil panen raya padi. Bulog hanya akan memasok 10ribu ton atau hanya 5-10 ribu ton beras per hari sesuai kebutuhan konsumen di pasar atau melihat permintaan pasar. Karena tidak hanya beras Bulog saja tetapi ada beras petani yang lain nya.(AY)
Referensi : www.liputan6.com
www.detik.com
You may also like
-
Update Harga BBM Awal Tahun 2025: Pertamax Naik Per 1 Januari, Berikut Daftar Lengkapnya
-
Closing WiraWiri 2024: Melahirkan Generasi Wirausaha Tangguh dari Kampus untuk Nusantara
-
Dolar AS Terus Menguat, Menimbulkan Kekhawatiran di Pasar Global
-
Pesona Keharuman Parfum Lokal Kualitas Dunia
-
APBN Defisit Lagi, Apa Artinya untuk Ekonomi Indonesia?