Dewasa ini, internet menjadi kebutuhan pokok manusia yang memiliki peran strategis. Seperti yang kita ketahui, kehidupan manusia tidak bisa terlepas dari gadget dan internet, sehingga dimanapun berada pasti akan mencari jaringan Wi-Fi. Wi-Fi (Wireless Fidelity) adalah sebuah tekhnologi yang memanfaatkan jaringan computer nirkabel untuk memudahkan manusia menjalani aktivitasnya. Namun, apakah kalian tau bahwa awal mula jaringan komunikasi tersebut ditemukan oleh aktris cantik Hollywood, Hedy Lamarr pada tahun 1942. Awalnya ia menggunakan system komunikasi rahasia untuk keperluan saat PD II, tidak disangka bahwa penemuannya tersebut adalah awal dari penemuan Wi-Fi, Bluetooth, dan GPS yang digunakan saat ini. Victor Hayes, pria kelahiran Surabaya, 31 Juli 1941 merupakan penemu dan perancang beberapa standar Wi-Fi pertama diantaranya IEE 802.11a , 802.11b , dan 802.11g. Atas jasa beliau dalam perkembangan teknologi Wi-Fi, maka Vic Hayes mendapat julukan “Father of Wi-Fi”.
Keberadaan Wi-Fi masih menjadi sesuatu yang “wah” di masyarakat. Namun, seiring berjalannya waktu muncul teknologi baru yang digadang-gadang bisa menggantikan posisi Wi-Fi. Penemuan baru itu adalah Li-Fi. Li-Fi (Light Fidelity) merupakan teknologi komunikasi nirkabel dua arah dengan mamanfaatkan cahaya bohlam LED (Light Emitting Diodes). Li-Fi pertama kali dicetuskan oleh Harald Haas, pakar Fisika asal German yang menciptakan lampu sebagai router nirkabel pada tahun 2001. Kemudian ia mendirikan perusahaan riset teknologi dan melakukan riset terhadap jaringan Li-Fi sejak tahun 2008.
Jika Wi-Fi menggunakan gelombang radio, Li-Fi memanfaatkan cahaya lampu LED untuk menggunakannya. Keunggulan Li-Fi dibandingkan Wi-Fi ialah kecepatannya yang seratus kali lebih cepat dibandingkan Wi-Fi. Selain kecepatannya, keuntungan menggunakan Li-Fi yakni memudahkan siapa saja untuk memperoleh koneksi internet bahkan ditempat terpencil sekalipun. Adapun kelemahan Li-Fi yaitu sinyal yang tidak bisa menembus dinding. Teknologi Li-Fi disebutkan mampu mengurangi polusi elektromagnetik yang dihasilkan oleh gelombang radio. Saat ini Li-Fi masih terus dikembangkan, dengan tujuan mempermudah segala aktivitas manusia. Semoga inovasi teknologi ini dapat segera direalisasikan sehingga bisa digunakan oleh warga Negara di dunia.
Research and Development,
Dafara Nur Tsani F
You may also like
-
Ekonomi DigitalIndonesia
-
Paradoks Jevons: Efisiensi yang Justru Meningkatkan Konsumsi Sumber Daya
-
Dinamika Green Economy: Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi melalui Pembangunan Berkelanjutan
-
Paradox of Thrift: Menabung dapat Merugikan Negara, Kok Bisa?
-
Peran Pasar Modal dalam Pembentukan Masa Depan Keuangan Mahasiswa