KADAL 133: APAKAH SEKTOR MIGAS PENYEBAB UTAMA DEFISIT NERACA PERDAGANGAN?

BPS mencatat neraca perdagangan Indonesia sepanjang 2018 mengalami defisit sebesar US$ 8,57 miliar. Sehingga, defisit ini adalah yang terparah sejak tahun 1975. Sebelumnya, di tiga tahun terakhir Indonesia berhasil meraih surplus berturut-turut US$ 7,7 miliar, US$ 9,5 miliar, dan US$ 11,8 miliar.

Foto: Google.com

Nilai impor yang tumbuh lebih kencang dari ekspor membuat neraca perdagangan Indonesia mengalami defisit untuk pertama kalinya dalam tiga tahun terakhir. BPS mencatat nilai impor Indonesia pada 2018 tumbuh 20,15% menjadi US$ 188,63 miliar, sementara nilai eskpor hanya tumbuh 6,65% menjadi US$ 180,06 miliar. Alhasil, sepanjang tahun lalu defisit perdagangan US$ 8,57 miliar.

Menariknya, dari defisit perdagangan sebesar US$ 2,03 miliar, sebagian besarnya disumbangkan oleh defisit neraca perdagangan migas yang mencapai US$ 1,19 miliar. Hal ini berarti, sektor migas menyumbang nyaris 60% dari defisit neraca perdagangan nasional. Meroketnya defisit migas tahun 2018, akibat ekspor migas yang hanya tumbuh 14,26% sedangkan pertumbuhan impor jauh di atasnya, yaitu 25,51%.

Faktor utama membengkaknya defisit tersebut adalah naiknya harga minyak dunia dan melemahnya rupiah terhadap dolar. Saat harga minyak melambung, nilai tukar rupiah justru terjun bebas. Di sepanjang tahun berjalan ini, rupiah sudah terdepresiasi di kisaran 7% hingga hampir menembus Rp14.700/US$. Melemahnya rupiah terhadap dolar Amerika Serikat akan membuat harga minyak relatif lebih mahal, karena komoditas tersebut diperdagangkan dengan dolar Amerika.

Lantas, apa yang harus dilakukan pemerintah? Secara jangka panjang, penguatan hilirisasi migas dalam negeri perlu diwujudkan. Janji Presiden Joko Widodo untuk membangun kilang minyak dalam negeri juga harus terealisasi. Tidak hanya itu, di dalam daftar PSN juga direncanakan proyek Revitalisasi 5 Minyak Kilang Eksisting (RDMP), yaitu di Cilacap, Balongan, Dumai, Balikpapan, dan Plaju. Apabila keseluruhan proyek ini tercapai, maka kapasitas produksi kilang minyak Indonesia pun akan naik, dan akhirnya meringankan beban impor migas. Selain itu, pemerintah juga akan mendorong Pertamina untuk terus mengimplementasikan kebijakan B20. Dengan demikian, diharapkan impor migas dapat terus ditekan.

Sumber :

https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/01/15/defisit-neraca-perdagangan-indonesia-2018-terburuk-dalam-sejarah

https://www.cnbcindonesia.com/market/20180815132237-17-28723/defisit-migas-penyebab-utama-neraca-dagang-ri-anjlok-dalam

https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/01/20/defisit-neraca-perdagangan-migas-indonesia-2018-terburuk

https://ekonomi.kompas.com/read/2019/01/15/123000226/rekor-terburuk-defisit-perdagangan-ri-857-miliar-dollar-as-di-2018

Research and Development by Fahmi Ardiansyah

Edited by Mayang Syifa Azhari

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *