KADAL 143 :MENATAP 100 TAHUN INDONESIA MERDEKA

Beberapa hari yang lalu, kita telah merayakan hari kemerdekaan Indonesia yang ke-74. Semakin lama usia kemerdekaan, akan semakin matang pula jati diri sebuah bangsa. Pencapaian Indonesia selama 74 tahun sudah terbilang sangat jauh. Indonesia sekarang jauh lebih maju dibandingkan dengan Indonesia yang dahulu dalam segala bidang. Indonesia juga dihormati dalam pergaulan dunia. Dalam beberapa kesempatan, Indonesia menempatkan diri sebagai pemimpin di antara bangsa-bangsa yang lain. Bahkan tahun ini Indonesia dipercaya menjadi anggota Dewan Keamanan PBB.

Eksistensi Indonesia tidak akan berhenti di situ saja. Indonesia berpotensi menjadi salah satu negara paling berpengaruh di dunia tepat saat usianya menginjak 100 tahun. Momentum ini dapat dijadikan bangsa Indonesia sebagai puncak kedudukan bangsa Indonesia yang tinggi di mata dunia, baik dalam hal SDM, politik, sosial, dan ekonominya.

Dari sudut pandang demografi, tahun 2045 jumlah penduduk Indonesia diperkirakan mencapai 318 juta jiwa, sedangkan penduduk usia produktif mencapai 66,6%. Sebuah peluang yang sangat besar tentunya jika kita bisa mempersiapkannya mulai dari sekarang.

Lalu, apa yang perlu kita siapkan untuk menyambut 1 abad indonesia merdeka? Presiden Jokowi dalam pembukaan Rakernas Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) meyakini bahwa ekonomi Indonesia akan mencapai puncaknya tahun 2045. Oleh karena itu, sebagai pondasinya pemerintah akan membangun infrastruktur industri pengolahan (sawit, karet, jagung, dll.) dan membangun industri jasa utamanya pariwisata.

Hal yang tak kalah penting dari semua itu adalah kualitas sumber daya manusianya. Dalam pidato kenegaraan dalam rapat tahunan MPR pada 16 agustus lalu, Presiden Joko Widodo dengan tegas akan memfokuskan jabatan periode ke-2 nya untuk membangun sumber daya manusia yang unggul, berdaya saing tinggi dengan tetap menjunjung pancasila sebagai ideologinya.

Kunci dari pembangunan SDM adalah pendidikan, tetapi sistem pendidikan itu sendiri kini masih banyak menemui masalah. Mulai dari isu harga pendidikan, ketimpangan pembangunan fasilitas, manajemen ujian nasional, jumlah jam belajar (full day school), hingga pembaruan kurikulum dan guru. Oleh karena itu, untuk menghasilkan generasi yang bisa membawa Indonesia menjadi negara maju pada tahun reformasi, komprehensif di bidang pendidikan mutlak dibutuhkan.

Tantangan juga datang dari luar, terutama terkait dengan arus globalisasi dan berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, pergeseran kekuatan ekonomi dunia, transformasi bidang pendidikan, kemajuan teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan perkembangan pendidikan di tingkat internasional. Tantangan eksternal tentu akan melahirkan gelanggang persaingan yang memberi ruang bagi setiap orang (open world-wide competition). Daya saing yang unggul akan menjadi tolak ukur.

Bagaimanapun juga kita harus tetap optimis dan mempersiapkan semuanya dengan serius. Sikap kita hari ini adalah penentu nasib kita di masa depan. Jika kita mampu menjadikan pembangunan karakter manusia menjadi pondasi masa depan, maka Indonesia pasti akan menghasilkan “generasi emas” di tahun 2045.

Research and Development by Fahmi Ardiansyah

Edited by Rifka Fauzia Hidayat

Source :

http://medanheadlines.com/2017/09/29/proyeksi-indonesia-emas-di-100-tahun-kemerdekaan/

https://kemenperin.go.id/artikel/19072/Menperin:-100-Tahun-RI-Merdeka,-Masuk-Lima-Besar-Ekonomi-Terkuat-Dunia

https://www.bps.go.id/publication/2018/10/19/78d24d9020026ad95c6b5965/proyeksi-penduduk-indonesia-2015-2045-hasil-supas-2015.html

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

casibom
güvenilir bahis siteleri