Siap tidak siap, berbagai upaya menerapkan pembatasan sosial harus dilaksanakan demi mencegah meluasnya penyebaran virus korona. Salah satunya adalah ”merumahkan” dunia pendidikan, antara lain meminta pendidikan di berbagai jenjang menerapkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dari rumah masing-masing. Proses PJJ kini sudah berlangsung lebih dari sepekan. Kesiapan guru dan siswa dalam PJJ ini bervariasi, ada yang siap, terpaksa siap, dan betul-betul tidak siap. Tanpa persiapan apa pun, sistem belajar mengajar berubah dari tatap muka menjadi daring dengan memanfaatkan teknologi.
Bagi sebagian siswa di perkotaan, sistem belajar jarak jauh ini tentu tidak menjadi kendala karena tersedianya fasilitas. Namun, di sisi lain, tugas-tugas yang diberikan guru/dosen dinilai terlalu membebani anak dan dikhawatirkan bisa menimbulkan masalah psikologis. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menerima 51 pengaduan dari berbagai daerah yang mengeluhkan anak menjadi tertekan dan kelelahan karena beban tugas. Tenggat waktu yang diberikan sempit, padahal banyak tugas yang harus dikerjakan segera dari guru mata pelajaran yang lain. Jika anak terbebani, bisa menimbulkan masalah kesehatan fisik dan mental yang justru akan memengaruhi imunitasnya. Dampak PJJ ini juga dirasakan orang tua yang bertambah bebannya karena harus menjadi guru di rumah, mengajari membuat tugas, dan selalu memantau.
Suka duka selama proses PJJ ini bermacam-macam. Sebagian orang tua lebih senang anak belajar di sekolah. Selain pulsa internet yang membengkak, salah satu keluhan orang tua adalah bertambahnya pengeluaran untuk konsumsi yang lebih besar dari uang saku anak tiap hari. Namun, nilai positifnya adalah ada lebih banyak waktu berkumpul dengan keluarga dan mendekatkan hubungan emosional antara orang tua dan anak. Dan yang terpenting keluarga lebih terlindungi dari paparan virus korona.
Adapun tips agar kegiatan PJJ ini menjadi efektif adalah tetapkan manajemen waktu seperti merencanakan tugas apa saja yang harus dikerjakan, persiapkan teknologi yang dibutuhkan untuk pembelajaran terutama jaringan internet yang baik agar pembelajaran berjalan lancar, lalu belajarlah dengan serius dan tetap fokus seperti saat sedang tatap muka, dan yang terakhir yaitu jaga komunikasi yang baik dengan guru/dosen serta rekan-rekan kelas.
Research and Development by Mutiara Putri Amelia
Edited by Dwi Komalasari
Source :
https://tirto.id/tips-belajar-online-jarak-jauh-selama-penyebaran-corona-covid-19-eFJL
https://bebas.kompas.id/baca/riset/2020/03/26/suka-duka-belajar-di-rumah/
You may also like
-
Ekonomi DigitalIndonesia
-
Paradoks Jevons: Efisiensi yang Justru Meningkatkan Konsumsi Sumber Daya
-
Dinamika Green Economy: Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi melalui Pembangunan Berkelanjutan
-
Paradox of Thrift: Menabung dapat Merugikan Negara, Kok Bisa?
-
Peran Pasar Modal dalam Pembentukan Masa Depan Keuangan Mahasiswa