Fenomena Embun Es Menyelimuti Dataran Tinggi Dieng

Menurut penjelasan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), penumpukan salju di Dieng menjadi salah satu penyebab terjadinya perbedaan suhu yang ekstrem. Saat musim kemarau mencapai puncaknya, wilayah selatan Indonesia mengalami cuaca sejuk di malam hari hampir setiap tahun, terutama saat langit cerah. Dr . Indra Gustari, kepala analisis perubahan iklim di BMKG, mengatakan, “Ini disebabkan oleh monsun Australia (angin timur), yang kering dan bertiup melintasi lautan yang dingin.”

Secara geografis, Dieng memiliki ketinggian 2.093 mdpl. Secara meteorologis, suhu udara akan turun secara gradual mengikuti ketinggian tempat dengan rata-rata laju penurunan suhu adiabati (lapse rate adiabatic). Sebesar 0,65 derajat Celcius tiap kenaikan 100 meter. Penurunan suhu secara gradual tersebut terus berlangsung hingga udara mencapai ketinggian tropopause (10-14 km).  Di sekitar Dieng, alat pengukur parameter cuaca yang dimiliki BMKG adalah stasiun Pengamatan Cuaca Otomatis (Automatic Weather Station/AWS) Tambi Wonosobo pada ketinggian 1.370 mdpl dan AWS Pandanarum Banjarnegara pada ketinggian 635 mdpl. Saat tahun lalu, viral berita fenomena embun es di sekitar Candi Arjuna dan lereng Pegunungan Dieng pada 20 Juni 2019 pukul 06.00 WIB dengan suhu minimum terendah tercatat oleh AWS Pandanarum, yaitu 14 derajat Celsius. Dengan lapse rate 0,65-0,95 derajat Celsius setiap 4,5 hingga 0,1 derajat Celsius. Dengan estimasi tersebut jelas bahwa sangat mungkin Dieng memiliki suhu 0 derajat Celsius.

Sumber gambar: Kaltim today

Menurut kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Banjarnegara, embun es akan muncul pada suhu 0 minus 3,5 derajat Celsius setiap datang musim kemarau. Fenomena alam ini kerap menjadi daya tarik bagi para wisatawan dari berbagai daerah. Mereka datang ke lokasi wisata Dataran Tinggi Gunung Dieng untuk melihat secara langsung embun es dan menikmati hawa sejuk seperti di Negara Eropa. Fenomena embun es ini biasanya akan terjadi di awal bulan Juni hingga September, dan wisatawan yang ingin melihat fenomena alam ini dianjurkan untuk memakai pakaian tebal karena udara sangat dingin.

Sumber gambar: USS Feed

Dataran Tinggi Dieng kembali membeku pada Senin (10/5/2021). Embun beku pertama di Dieng pada tahun 2021 tampaknya sangat deras di kompleks Candi Arjuna. Hampir setiap tahun saat musim kemarau tiba, kawasan Dataran Tinggi Dieng selalu berubah warna akibat embun. Aktivis pariwisatan Dieng Darwanto menjelaskan, es baku mulai terlihat pada pukul 03.00 WIB. Tahun ini, cuaca beku Dieng lebih cepat dari tahun-tahun sebelumnya, karena biasanya embun baru ini akan mulai muncul pada bulan Juni atau Juli. Kepala UPT pengelolaan Obyek Wisata Dieng Banjarnegara, Sri Utami, membenarkan jika embun es tahun ini muncul lebih awal. Ia mengimbau kepada wisatawan untuk membawa jaket tebal saat berkunjung ke Dieng. (IEN/NIS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *