Media Sosial: Alat Kendali Pembentukan Karakter Generasi Muda

Saat ini manusia hidup dalam era digital, di mana segala aktivitas kehidupan selalu berkaitan dengan teknologi. Berbicara tentang era digital, tidak bisa terlepas dari kata internet. Keberadaan internet dapat dikatakan menjadi salah satu poin utama dalam perkembangan era digital. Dengan adanya internet, kita bisa melakukan segala aktivitas dengan mudah dan cepat, seperti mencari informasi, melakukan pembayaran atau berbelanja online, serta melakukan komunikasi. Media sosial menjadi salah satu sarana yang digunakan semua orang untuk saling berinteraksi antara satu dengan yang lainnya bahkan hingga ke berbagai negara di dunia. We Are Social, sebuah lembaga riset media sosial dari Inggris bersama dengan Hootsuite telah merilis sebuah laporan “Digital 2021: The Latest Insights Inti The State of Digital” pada 11 Februari 2021. Berdasarkan hasil laporan tersebut, diketahui bahwa terdapat 170 juta pengguna media sosial dari total 274,9 juta populasi penduduk Indonesia. Hal ini berarti terdapat 61,8% penduduk Indonesia yang menggunakan media sosial dari total populasi seluruhnya pada Januari 2021 (Kompas.com, 2021).

Pengguna media sosial saat ini sudah sangat beragam dan dari berbagai kalangan usia, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Terlebih kalangan anak muda atau biasa dikenal dengan generasi milenial yang menghabiskan sebagian besar waktunya untuk bermain media sosial. Mereka menggunakannya untuk mencari hiburan, seperti berkenalan dengan orang baru, menonton video, dan bermain game online. Mereka juga menerima dan membaca informasi dari media sosial. Namun, banyaknya informasi yang tersebar di media sosial menyebabkan sulitnya membedakan antara informasi yang sudah jelas dan belum jelas kebenarannya. Akibatnya, bisa memengaruhi pola pikir, sikap, dan perilaku mereka dalam kehidupannya, mengingat usia mereka masih sangat labil dan masih mencari jati diri. Oleh karena itu, pembentukan karakter pada usia muda sangat penting dilakukan untuk membentuk karakter individu yang positif.

Foto dari : Pinterest

Dilihat dari intensitas penggunaannya, dapat dikatakan media sosial menjadi alat untuk mengendalikan karakter para remaja. Maksudnya adalah pembentukan karakter pada remaja akan bergantung dari bagaimana cara mereka bermain internet dan media sosial. Apakah dimanfaatkan untuk hal positif atau justru digunakan untuk hal negatif. Bisa juga dilihat dari bagaimana dampak yang ditimbulkan dari penggunaan media sosial terhadap kehidupannya. Apakah akan berdampak baik bagi individu tersebut atau justru sebaliknya.

Media sosial dengan segala manfaat yang diberikan, bisa membantu untuk membentuk karakter individu yang baik. Tentunya hal ini berlaku apabila setiap pengguna media sosial menggunakannya untuk hal yang positif dan bermanfaat. Sebagai contoh, remaja menggunakan media sosial untuk melakukan penggalangan dana membantu korban bencana atau aktivitas sosial lainnya. Ini akan berdampak baik jika banyak orang yang ikut berkontribusi dan menyebarkannya. Secara tidak langsung, kegiatan seperti ini akan memunculkan rasa empati dan memberi pengaruh baik pada karakter tiap individu. Internet akan memberi dampak positif saat penggunanya bisa cerdas dalam menyeleksi setiap informasi yang diterima. Informasi yang bermanfaat akan menambah wawasan pengetahuan dan meningkatkan potensi dalam diri seseorang.

Melihat banyaknya manfaat yang diberikan, hampir setiap orang menggunakan internet dan media sosial dalam kesehariannya. Namun, pada kenyataannya dibalik itu semua juga terdapat dampak negatif yang timbul. Keberadaan internet membuat siapa saja bisa dengan mudah mengakses berbagai situs yang ada tak terkecuali situs yang berisi konten-konten negatif seperti kekerasan dan pornografi. Hal yang dikhawatirkan adalah konten tersebut ditiru dan dilakukan pada kehidupan sehari-harinya. Bermain sosial media dengan durasi yang lama dan secara berlebihan juga akan membuat seseorang menjadi individu anti sosial yang kurang memperhatikan lingkungan sekitarnya. Akan timbul rasa kesepian karena akan merasa dikucilkan oleh lingkungan sosial.

Dampak dari penggunaan sosial media memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap karakter generasi muda. Setiap pengguna media sosial harus bersikap bijak dan cerdas, artinya harus mengerti bagaimana memanfaatkan sosial media dengan sebaik-baiknya. Saat menggunakan media sosial kita harus bisa membedakan mana yang baik dan buruk. Dalam jangka panjang, media sosial akan menjadi peluang yang menguntungkan apabila digunakan dengan benar dan akan menjadi ancaman apabila digunakan dengan cara yang salah.

PENULIS : Fitria Rakhmawati – Manajemen Pendidikan 2020 – Juara III EconoChannel Writing Competition 2021

EDITOR : Tari Riskianty

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

casibom
güvenilir bahis siteleri