Sumber :

Uni Eropa Setuju Larang 90 Persen Impor Minyak dari Rusia

Sumber : Socialeurope.eu

Para pemimpin Uni Eropa (UE) telah mencapai kesepakatan terkait larangan impor minyak Rusia ke Uni Eropa, pada Senin lalu (30/5). Kesepakatan ini merupakan upaya paling besar untuk menghukum Rusia atas serangannya terhadap Ukraina.

Uni Eropa setuju untuk memangkas sekitar 90% impor minyak dari Rusia dalam enam bulan ke depan. Kebijakan ini merupakan sanksi paling berat yang pernah dijatuhkan oleh blok tersebut sejak agresi militer Rusia di Ukraina.

Para pemimpin Uni Eropa menyepakati sanksi embargo minyak Rusia ke Uni Eropa sebagai hukuman Moskow yang telah menggempur Ukraina sejak Februari lalu. “Minyak Rusia yang dikirim oleh kapal tanker akan dilarang, sementara pengecualian berlaku untuk segmen selatan pipa Druzhba,” kata Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dalam konferensi pers. Segmen selatan termasuk Hungaria, Slovakia, dan Republik Ceko yang menyumbang 10% impor minyak dari Rusia akan menjadi pengecualian.

Kebijakan pelarangan impor minyak dari Rusia mencakup lebih dari 2/3 impor minyak dari Rusia, hal ini memotong sumber pembiayaan yang sangat besar untuk mesin perangnya. “Dampak dari sanksi yang diformalkan itu signifikan. Jika Uni Eropa mencapai apa yang diinginkan, Rusia akan kehilangan sekitar tiga juta barel (dalam ekspor harian) dan semua itu tidak dapat dialihkan, jadi itu cukup signifikan,” kata Direktur Enverus, Bill Farren-Price.

Harga minyak kian mengalami kenaikan usai Uni Eropa sepakat untuk embargo minyak dari Rusia. Penguatan harga minyak juga didorong oleh permintaan China yang meningkat usai melonggarkan pembatasan COVID-19 sebab China merupakan salah satu negara pengimpor minyak terbesar di dunia.

Melansir dari Antara, harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Agustus naik sebesar US$2,11 atau 1,8 persen menjadi US$119,72 per barel. Sementara itu, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli naik sebesar US$2,0 atau 1,7 persen menjadi US$118,87 per barel. Menanggapi hal tersebut, OPEC sepakat untuk meningkatkan produksi menjadi 648.000 barel per hari (bph) pada bulan Juli dan Agustus. (OK/RIV)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

da pa checker
marsbahis
onwin
deneme bonusu veren siteler
deneme bonusu veren siteler
onwin giriş
Casibom779.com
misbahis giriş, misbahis güncel adres
maltcasino
matbet
casibom giriş