KTT Youth 20 merupakan tempat atau wadah bagi para pemimpin muda untuk masa depan dari berbagai negara yang terdelegasi dalam G20 untuk dapat berdiskusi, memberikan argumen, berpendapat, bertukar ide, hingga mencapai suatu kesepakatan bersama, yaitu yang terkait dengan agenda Presidensi G20. Konferensi Y20 ini pertama kali diadakan pada tahun 2010. Diadakannya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Y20 adalah untuk mendapatkan hasil, yaitu terciptanya Y20 Communiqué. Tuan rumah penyelenggara berganti berdasarkan lokasi Presidensi G20 dilaksanakan. Pada tahun ini KTT Y20 akan diselenggarakan di Indonesia tepatnya di Kota Jakarta dan Bandung dengan mengusung tema “Dari Pemulihan ke Resiliensi: Membangun Kembali Agenda Pemuda Pasca COVID-19” pada bulan Juli 2022.
Sebelum acara puncak KTT Y20 dilaksanakan pada bulan Juli ini, diadakan terlebih dahulu Pra-KTT dengan membahas isu prioritas yang terjadi belakangan ini, seperti yang disampaikan dalam Kick Off Meeting Y20 Indonesia 2022. Isu prioritas yang akan dibahas adalah pertama, ketenagakerjaan pemuda. Kedua, yakni transformasi digital. Ketiga, yakni planet yang berkelanjutan dan layak huni, serta keempat, yakni keberagaman dan inklusi.
Pra-KTT ke-1 dilaksanakan pada 19 Maret 2022 di Palembang dan dihadiri oleh 100 pemuda yang berasal dari berbagai daerah. Mayoritas peserta adalah mahasiswa dan para pekerja angkatan baru yang berasal dari daerah Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Selatan, dan Riau, bersama dengan 17 delegasi dari pemuda dunia. Dalam Pra-KTT di Palembang, para peserta delegasi Y20 mengadakan talkshow yang membahas mengenai ketenagakerjaan pemuda atau youth employment.
Pra-KTT yang kedua mengangkat tema mengenai transformasi digital yang poin utamanya adalah peningkatan untuk para kaum muda terhadap keuangan digital. Pra-KTT ke-2 dilaksanakan di Lombok pada 24 Maret 2022. Tema transformasi digital diangkat karena masih banyak populasi di dunia yang belum memanfaatkan betul ekonomi digital yang ada, terutama negara-negara berkembang yang masih mengandalkan uang cash dan belum terbiasa dengan dompet digital. Berkaca dari masalah tersebut, kemudian diangkatlah pembahasan mengenai kesadaran akan keuangan digital agar masyarakat luas lebih sadar dan dapat memanfaatkan momentum dari transformasi digital global ini.
Pra-KTT ketiga mencanangkan agar para kaum muda dari negara-negara delegasi G20 agar segera mengambil tindakan untuk melahirkan planet yang berkelanjutan dan layak huni. Sekretaris Kemenpora berpendapat bahwa isu tersebut sangat dekat bagi kaum muda. Beliau menekankan perlu adanya diskusi lebih lanjut dan juga solusi yang konkret, khususnya untuk para kaum muda. Hal tersebut penting karena generasi muda yang akan mewarisi kehidupan di bumi dalam jangka panjang. Oleh karena itu, tanpa solusi terhadap permasalahan lingkungan saat ini, nyawa generasi muda dipertaruhkan. Pesan ini disampaikan pada Pra-KTT ke-3 yang dilaksanakan di Balikpapan pada 21 Mei 2022.
Y20 resmi membuka Pra-KTT ke-4 pada 18 Juni di Manokwari, dengan mengusung tema keberagaman dan inklusi, termasuk pembahasan mengenai pendidikan inklusif sebagai fokus utama diskusi. Nurul Hidayatul, selaku Co-Chair Y20 Indonesia 2022, memberikan pendapat bahwa ketidaksetaraan yang terjadi memengaruhi semua lapisan masyarakat dan memberikan kerugian bagi kelompok rentan, yakni anak muda. Investasi sumber daya manusia yang tidak memadai dan juga intoleransi yang meningkat di masyarakat menjadi tantangan besar yang harus dihadapi oleh generasi muda saat ini.
Sebagai engagement group resmi G20, Y20 merupakan wadah konsultasi resmi untuk para anak muda dari delegasi negara anggota G20 untuk dapat berdiskusi, berdialog, dan menyampaikan rekomendasi kebijakan untuk para pemimpin delegasi G20. Selanjutnya, rekomendasi Y20 akan disampaikan dalam Communique Y20 untuk kemudian dijadikan pertimbangan dalam perumusan Leaders’ Declaration sebagai produk utama atau deliverable utama Presidensi G20 Indonesia. (SR/REI)