Mata Uang di Dunia Berbeda-beda, Apa Penyebabnya?

Sumber: Kelas Pintar

Pernahkah kalian pergi ke luar negeri? Jika sudah, tentunya menukarkan uang bukan merupakan hal yang asing. Misalnya, jika ingin pergi ke Eropa, maka kita perlu menukarkan rupiah ke euro agar disana dapat melakukan transaksi yang kita butuhkan. Lalu, apakah nilainya sama? Tentu tidak, saat ini nilai rupiah di Eropa, yaitu 15,661 sehingga satu euro bernilai sebesar 15,661 rupiah. Mengapa demikian? Hal ini karena pengaruh dari jumlah permintaan dan penawaran dari mata uang tersebut. Misalnya, 1 euro jika dikonversikan ke dalam rupiah menjadi 15,661 artinya adalah permintaan euro lebih banyak dibandingkan rupiah. Semakin banyak permintaan, maka akan semakin langka mata uang tersebut dan menyebabkan semakin besarnya nominal jika dikonversikan dengan mata uang lainnya.

Untuk mempertahankan nilai tukar mata uang, pemerintah dari masing-masing negara akan melakukan jual beli mata uang sendiri dengan negara yang mata uangnya dijadikan sasaran. Umpamanya, Bank Indonesia selaku bank sentral melakukan jual beli mata uang rupiah dengan euro agar menjaga nilai kurs supaya tetap stabil.

Sumber: SINDOnews

Di dunia saat ini, tercatat sekitar lebih dari 180 mata uang dari berbagai negara. Lalu, pertanyaannya, kenapa mata uang di seluruh dunia berbeda? Menurut Kita Bisa, mata uang yang berbeda-beda di seluruh dunia ini diawali dengan jengahnya masyarakat akan transaksi menggunakan metode barter yang nilai tukarnya tidak serupa, kemudian masing-masing daerah menciptakan alat transaksi yang lebih mudah digunakan dengan nominal yang disepakati, yaitu uang, dengan mata uang yang tentunya berbeda-beda di setiap daerah. Selain itu, uang juga merupakan bentuk kedaulatan ekonomi bagi tiap-tiap daerah.

Lalu, apakah mungkin jika mata uang di seluruh dunia disatukan? Terdapat contoh penyeragaman mata uang yang tidak hanya digunakan oleh satu daerah saja, seperti euro. Euro digunakan oleh negara Uni Eropa untuk melakukan transaksi jual beli. Sisi positifnya, jika bepergian ke luar negeri khususnya di sesama eropa, tidak perlu lagi menukarkan uang karena mata uangnya sudah sama. Namun, kerugiannya jika salah satu di negara Eropa mengalami krisis global, maka negara-negara lain yang memiliki mata uang serupa juga terkena dampaknya. Seperti pada krisis ekonomi yang dialami oleh Yunani pada tahun 2009/2010 yang berdampak pada perekonomian Uni Eropa. Indonesia sempat memiliki rencana penyeragaman mata uang dengan daerah tetangga. Namun, karena berbagai alasan, rencana tersebut sampai saat ini belum juga terlaksana.

 

Research and Development by Aliza Estu Pramesty Sudirman

Edited by Via Amira Kusuma

Sumber:

Youtube Kita Bisa

https://m.diadona.id/moneytalk/alasan-mata-uang-tiap-negara-berbeda-beda-mungkinkah-dijadikan-satu-210323y.html

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

casibom
güvenilir bahis siteleri