Negara-negara di daratan Eropa, seperti Spanyol, Prancis, dan Inggris mengalami kekeringan parah selama di musim panas ini. Kekeringan ini pula semakin meluas. Bahkan, beberapa sungai pun ikut mengering hingga diliputi debu putih dan beberapa jenis ikan pun sudah punah. Selain itu, kekeringan ini pun memicu terjadinya kebakaran hutan yang diakibatkan gelombang panas. Seorang peneliti senior, European Drought Observatory mengatakan bahwa kekeringan tahun ini terus memburuk dan menjadi kekeringan terparah dari yang terjadi sebelumnya.
Pusat Penelitian Gabungan Komisi Eropa telah memperingatkan bahwa kondisi kekeringan akan bertambah buruk dan berpotensi memengaruhi 47 persen benua. Kekeringan ini disebabkan oleh cuaca kering panjang yang dihasilkan perubahan sistem cuaca dunia. Ada “risiko yang sangat tinggi” bahwa kurangnya curah hujan saat ini di Eropa Barat dan Tengah akan berlanjut selama tiga bulan ke depan, katanya seperti dikutip dari MSN News, Sabtu (13/08/2022). Tidak ada curah hujan yang signifikan selama hampir dua bulan di wilayah barat, tengah, dan selatan benua itu. Inggris bagian tengah dan selatan pun ikut dilanda kekeringan, padahal daerah ini biasa diguyur hujan.
Kekeringan ini membawa banyak dampak buruk. Beberapa negara Eropa pun sudah memberlakukan pembatasan penggunaan air. Hasil pertanian di Eropa diprediksi akan menurun secara signifikan akibat kurangnya hujan. Sebuah laporan baru-baru ini oleh Pusat Penelitian Gabungan, layanan sains Komisi Eropa, memperkirakan penurunan mencapai delapan sampai sembilan persen dalam produksi biji-bijian, jagung, bunga matahari, dan kedelai di Uni Eropa karena kondisi panas dan kering selama musim panas, jauh di bawah rata-rata lima tahunan. Tanaman yang haus akan menyerap lebih banyak uap air dan mengurangi hujan salju di musim dingin, serta membatasi pasokan air segar yang tersedia untuk irigasi di musim panas.
Spesies hewan air pun secara berangsur-angsur mengalami kepunahan. Perubahan iklim ini juga turut memperburuk kondisi karena suhu yang lebih panas dapat mempercepat penguapan. Kegiatan ekonomi pun turut terbatas karena sungai-sungai yang mendukung kegiatan ekonomi mengalami kekeringan. Cuaca ekstrem dan masalah rantai pasokan telah memperburuk krisis dan kemungkinan akan bertahan selama beberapa waktu. (RRA/KAN)
You may also like
-
Langkah Sederhana untuk Lingkungan Tanpa Polusi
-
WORLD CUP DREAMS ALIVE? Indonesia Jumps 5 Spots in FIFA Rankings!
-
Memaksimalkan Potensi Black Friday untuk UMKM: Strategi Jitu Meningkatkan Penjualan
-
Recharge Sebelum Tahun Baru: 5 Manfaat Self-Care yang Wajib Kamu Tahu
-
Mengelola Keuangan Pribadi di Era Digital: Tips Memanfaatkan Platform Keuangan Digital