Demonstrasi Kian Memanas di Iran, Indonesia Belum Berencana Mengevakuasi WNI

Sumber: cnnindonesia.com

Mahsa Amini, perempuan berusia 22 tahun yang ditangkap oleh patroli polisi moral karena diduga melanggar aturan hijab. Pihak keluarga mengatakan bahwa Amini dipukuli di bagian kepala oleh para kepolisian dan tak lama kemudian, dia dilarikan ke rumah sakit karena mengalami koma.

Di sisi lain, polisi menolak tuduhan tersebut dengan mengatakan, bahwa Amini dibawa ke rumah sakit karena  mengalami serangan jantung. Padahal, keluarganya mengatakan dia tidak memiliki riwayat penyakit jantung. Setelah koma selama tiga hari, akhirnya Amini dinyatakan meninggal dunia.

Akibat kejadian tersebut, Iran mengalami unjuk rasa yang besar. Dalam dua pekan ini, demonstrasi antirezim yang pecah pertengahan September tersebut menyebar ke-93 kota di 31 provinsi di Iran. Jumlah korban tewas sudah tembus seratus orang.

Bahkan, para pelajar perempuan Iran maju dengan melepas jilbab mereka, melakukan demonstrasi sporadis yang menentang tindakan keras mematikan oleh pasukan keamanan. Para pelajar meneriakkan slogan-slogan antirezim dan mengolok-olok pemimpin tertinggi Iran.

Sumber: cnnindonesia.com

Akibat unjuk rasa tersebut, beberapa negara, seperti Belanda dan Prancis mendesak warga negaranya untuk segera meninggalkan Iran dan mengimbau warganya untuk tidak berkunjung ke negara Mullah itu.

Berbeda halnya dengan Indonesia, Indonesia belum berencana untuk mengevakuasi warga negara Indonesia dari Iran. Dilansir dari VOA Indonesia, Direktur Perlidungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri, yaitu Judha Nugraha, mengatakan bahwa ada 397 warga Indonesia yang tersebar di 14 kota di Iran dan mayoritas adalah mahasiswa.

Lanjutnya, saat ini belum ada informasi tentang warga Indonesia yang menjadi korban dari sejumlah demo yang berlangsung di berbagai kota di Iran.

Pihak dari Kedutaan besar Republik Indonesia (KBRI) Teheran juga menyampaikan imbauan kepada seluruh masyarakat Indonesia yang berada di wilayah Iran untuk tetap waspada, berhati-hati, tidak ikut serta dalam kegiatan politik lokal yang ada di sana dan segera menghubungi otoritas setempat dan hotline KBRI Teheran jika mengalami keadaan darurat. (AR/RAH)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

news
da pa checker
jojobet giriş
vozol