Bencana banjir kerap terjadi di Provinsi Aceh. Namun, musibah tersebut bukan hanya disebabkan oleh curah hujan tinggi saja, melainkan juga faktor kesalahan pola pembangunan daerah.BPBD Aceh Timur mendata tujuh kecamatan di Aceh Timur yang terendam banjir, yakni Kecamatan Pante Bidari, Kecamatan Punaron, Kecamatan Birem Bayeun, Kecamatan Indra Makmur, Kecamatan Nurussalam, dan Kecamatan Banda alam.
Akibatnya, sebanyak 6.520 warga terdampak banjir dan 4.948 mengungsi. Selain merendam rumah, banjir juga merusak sejumlah fasilitas umum, termasuk jembatan yang sudah terpantau ada sembilan unit dan tersebar di beberapa kecamatan, di antaranya Kecamatan Geureudong Pase, Langkahan, Sawang, Kecamatan Lhoksukon, Tanah Luas, dan di beberapa kecamatan lainnya hingga akses terputus. Sampai saat ini, pemerintah terus mendata persawahan yang terdampak.
Kerugian jembatan rusak akibat diterjang banjir diperkirakan membutuhkan dana untuk mengembalikan fungsi jembatan seperti semula sebesar Rp16 miliar sehingga dengan selesainya perbaikan jembatan tersebut transportasi warga lancar kembali.
Arus air menerjang rumah warga saat banjir besar di Desa Mancang, Lhoksukon, Aceh Utara, Aceh, pada Senin (10/10/2022). Sebelumnya, banjir di Aceh Utara terjadi akibat meluapnya sungai setelah daerah itu diguyur hujan lebat. Sejumlah sungai yang meluap, antara lain Krueng Keureutou, Sungai Krueng Pase, Sungai Krueng Peuto, dan Sungai Pirak.
Akibat banjir yang melanda wilayah Aceh Timur, Provinsi Aceh, Jumat (7/10) pukul 10.00 WIB, para warga sebagian besar mengungsi di Balai Dusun, Meunasah, Masjid dan Dayah. Petugas gabungan tetap bersiaga untuk memantau beberapa lokasi yang mengalami kenaikan debit air. BNPB mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan mengingat berdasarkan perkiraan cuaca diprediksi akan mengguyur wilayah dan berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang disertai petir hingga tiga hari ke depan.
Para warga diharapkan melakukan pengecekan debit air secara berkala ketika terjadi hujan deras dalam kurun waktu yang lama. Warga dapat melakukan evakuasi mandiri ke tempat yang lebih aman guna menghindari potensi bahaya bencana hidrometeorologi. (NA/REI)
You may also like
-
Langkah Sederhana untuk Lingkungan Tanpa Polusi
-
WORLD CUP DREAMS ALIVE? Indonesia Jumps 5 Spots in FIFA Rankings!
-
Memaksimalkan Potensi Black Friday untuk UMKM: Strategi Jitu Meningkatkan Penjualan
-
Recharge Sebelum Tahun Baru: 5 Manfaat Self-Care yang Wajib Kamu Tahu
-
Mengelola Keuangan Pribadi di Era Digital: Tips Memanfaatkan Platform Keuangan Digital