Kandungan Gizi di Tempe Lebih Banyak Dibandingkan dengan Kacang Kedelai

Sumber foto: Kompas.com

Murah, enak, dan bergizi. Itulah julukan untuk salah satu makanan di Indonesia yang sudah terkenal secara global. Tempe, siapa yang tidak pernah makan atau sama sekali tidak pernah mendengar tempe? Hmm… sayang banget, ya, kalau tidak pernah merasakan kelezatan dari tempe.

Makanan yang melalui proses fermentasi dari kacang kedelai ini ternyata secara kuantitas memiliki kandungan gizi yang lebih banyak dibandingkan bahan baku mentahnya, lho!

Berdasarkan Data Komposisi Pangan Indonesia (DKPI), setiap per 100 gram, kandungan nutrisi tempe berisikan, seperti Air (water) 55,3 gram, Kalori (energy) 201 kkal, Protein 20,8 gram, Lemak (fat) 8,8 gram, Karbohidrat (CHO) 13,5 gram, Serat (Fibre) 1,4 gram, Kalsium (Ca) 115 miligram, Fosfor (P) 326 miligram, Zat besi (Fe) 4,0 miligram, Natrium (Na) 9 miligram, Kalium (K) 234 miligram, Tembaga (Cu) 0,57 miligram, Seng (Zn) 1,7 miligram, Beta karoten (Carotenes) 0,0 miligram, Thiamin (Vit. B1) 0,19 miligram, Riboflavin (Vit. B2) 0,59 miligram, dan Niasin (Niacin) 4,9 miligram.

Selain itu, per 100 gram kacang kedelai mentah kandungan nutrisinya berisikan, seperti Air (water) 12,7 gram, Kalori (energy) 381 kkal, Protein 40,4 gram, Lemak (fat) 16,7 gram, Karbohidrat (CHO) 24,9 gram, Serat (Fibre) 3,2 gram, Kalsium (Ca) 222 miligram, Fosfor (P) 682 miligram, Zat besi (Fe) 10,0 miligram, Natrium (Na) 210 miligram, Kalium (K) 713,4 miligram, Tembaga (Cu) 1,58 miligram, Seng (Zn) 3,9 miligram, Beta karoten (Carotenes) 237 miligram, Thiamin (Vit. B1) 0,52 miligram, Riboflavin (Vit. B2) 0,12 miligram, dan Niasin (Niacin) 1,2 miligram.

Sumber foto: orami

Menurut tesis Widianarko (2002), secara kuantitas, nilai gizi tempe sedikit lebih rendah dari pada nilai gizi kedelai. Namun, secara kualitas nilai gizi tempe lebih tinggi karena tempe mempunyai nilai cerna yang lebih baik. Hal ini karena kadar protein yang larut dalam air akan meningkat akibat Enzim Proteolitik yang berfungsi untuk memutuskan ikatan peptida pada protein menjadi oligopeptida (lebih dari dua asam amino).

Lalu, beberapa penelitian dari Astuti (2000), Muctadi (2010), Bastian dkk., (2013) menunjukkan bahwa kedelai yang diolah melalui proses fermentasi memiliki nilai gizi lebih tingga akibat aktivitas enzim yang dihasilkan oleh kapang tempe (ragi tempe). Aktivitas enzim-enzim tersebut menyebabkan karbohidrat dan protein dipecah menjadi fragmen-fragmen yang lebih mudah dicerna dan diserap oleh usus dibandingkan dengan kedelai yang tidak difermestasi. Penelitian tersebut telah dibuktikan pada bayi dan anak balita penderita gizi buruk dan diare kronis.

Nah, sudah tahu, kan, berarti manfaat kandungan di tempe lebih banyak daripada kacang kedelai. Jadi, gimana sobat EconoChannel, mau lebih banyak makan tempe atau kacang kedelai?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

casibom
güvenilir bahis siteleri