Belakangan ini publik dihebohkan oleh video aksi perundungan siswa SMP di Bandung. Dalam video yang diunggah di Twitter dari akun @salmandoang, Jum’at (18/11) menampilkan seorang pelajar yang ditendang kepalanya hingga pingsan.
“Bullying di SMP Plus Baiturrahman, Bandung. Kejadian siang ini pada jam sekolah. Korban adalah keluarga kawan saya, dilarikan ke RS setelah pingsan. @disdik_bandung@RESTABES_BDG,” tampilan cuitan yang diunggah akun Twitter @salmandoang
Dalam video yang beredar, terlihat korban yang mengenakan seragam olahraga duduk di kursi paling depan. Tak lama pelaku yang tak diketahui namanya tersebut langsung menendang kepala korban berkali – kali hingga jatuh tak sadarkan diri di lantai. Pada video itu juga terlihat beberapa pelajar berseragam batik mengelilingi korban hanya menonton dan menertawakan tindakan bullying tersebut.
Mengetahui aksi viral itu, Polrestabes Bandung akan segera mengusut kasus tersebut.
“Terima kasih, informasinya sudah kami terima kemarin malam dan hari ini akan dilakukan pengecekan ke lokasi yg diberikan,” ujar akun resmi Twitter @RESTABES_BDG
Menurut akun @salmandoang yang mengunggah informasi dari keluarga korban menyatakan, bahwa perundungan menimpa korban berkali – kali. Mirisnya, ketika mengadu ke sekolah, mereka malah terkesan menutupi kasus tersebut dan tidak melakukan apa – apa.
“Yang makin sakit itu, sekolahnya nggak bereaksi apa-apa setelah keluarga mengadu ke sana, bahkan terkesan menutup-nutupi. Untung ini divideoin, tapi kata temen-temennya, ini udah sering kejadian, tapi baru divideoin,” dikutip dari cuitan akun @salmandoang.
Setelah video aksi perundungan tersebut viral barulah pihak sekolah buka suara. Kepala Sekolah SMP Baiturrahman, Saifullah A Muthalib menyampaikan penyesalan atas kejadian tersebut. Pihak sekolah mengaku akan bertindak dengan melakukan evaluasi dan pengawasan secara ketat di lingkungan sekolah. Pelaku juga akan diberikan efek jera dengan pemberian teguran, nasihat, dan pemisahan dari siswa lain ketika menjalani kegiatan pembelajaran dikelas.
“Kami ada pemberian efek jera kepada pelaku itu melalui teguran, nasihat, dan mungkin pelaku tidak bakal melakukan pembelajaran bersama siswa lainnya (dipisahkan),” ujar kepala sekolah SMP tersebut. (NAA/RAH)
You may also like
-
Awali Bulan dengan Produktif: Cara Efektif Menyusun Jadwal
-
Management Event: Talkshow Prestasi 2024
-
International Community Service//DIGITAL SKILLS WORKSHOP FOR ADULTS: MASTERING THE BASICS OF TECHNOLOGY IN THE DIGITAL AGE
-
Simak Rangkaian Kegiatan PAS 1 PKKMB E&A 2024
-
PKKMB UNJ 2024/2025 jadi Momen Bersejarah dengan UNJ Resmi Berstatus PTNBH