Sumber: www.cnnindonesia.com
Aryanto Misel, mengumumkan telah menemukan pengubah air menjadi bahan bakar kendaraan bernama Nikuba. Aryanto menyampaikan, bahwa dirinya tidak lagi membutuhkan bantuan pemerintah terkait pengembangan akan inovasinya tersebut. Pernyataan ini, disampaikan dalam sebuah wawancara televisi yang telah diunggah ke media sosial pada akun Instagram bernama Undercover.
“Saya tidak butuh mereka,” kata Aryanto. Ucapan tersebut diungkapkan lantaran rasa kekecewaannya kepada pemerintah yang dianggap telah mengucilkannya selama ini. Alih-alih beredar kabar pabrikan otomotif di Italia yang melirik Nikuba buatannya. Harapan menjalin kerja sama mengembangkan Nikuba, ternyata Aryanto Misel, harus menerima kenyataan jika itu semua belum bisa terwujud. Pasalnya Aryanto, saat datang ke Italia, ternyata ilmunya hanya ingin dicontek secara cuma-cuma.
Sumber: www.bbc.com
Aryanto, tidak membocorkan ilmunya tersebut dalam mengembangkan Nikuba miliknya jika tidak ada kompensasi yang jelas. Dikutip dari Radar, “Jelas saya gak mau, karena belum ada pembicaraan mengenai kompensasi kalau saya ajarkan pembuatan Nikuba,” ujar Aryanto Misel. Padahal sebelum itu, Aryanto memiliki harapan agar pabrik otomotif tersohor tersebut bisa mengajaknya bekerja sama membesarkan nama Nikuba.
Saat disinggung soal dukungan pemerintah dan BRIN, Aryanto juga menolak dan ingin berusaha sendiri. Peneliti Madya BRIN, Deni Shidqi Khaerudini, mengungkapkan jika Nikuba bukanlah pengubah bahan bakar fosil dengan penghasil hidrogen dari air. Nikuba juga dianggap bukan sebagai inovasi baru, lantaran peranti sejenis ini sudah banyak di pasaran. Deni menjelaskan, bahwa konsep yang digunakan pada Nikuba, yakni menggunakan HHO (Hidrogen Hidrogen Oksigen) atau yang dikenal sebagai Brown Gas. Deni mengatakan, bahwa dari konsep HHO inilah jika Nikuba hanya berfungsi sebagai penghemat bahan bakar, bukan pengganti bahan bakar fosil pada umumnya. Deni juga menerangkan, bahwa konsep HHO ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi pembakaran bahan bakar hidrokarbon pada mesin kendaraan. Tidak hanya itu, saat terjadinya pembakaran bahan bakar, penggunaan hidrogen murni tidak bisa mendukung proses pembakaran, lantaran partikel gas hidrogen yang sangat kecil tidak bisa menjadi penyebab pembakaran di ruang bakar mesin.
(KNS/RIV)