Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Gaza Hancur diterjang Serangan Udara oleh Israel

Eskalasi konflik antara kelompok Hamas, Palestina dan Israel terus meruncing, meninggalkan jejak kehancuran yang semakin meluas di Jalur Gaza. Fikri Rofiul Haq, seorang warga negara Indonesia yang juga berperan sebagai relawan Mer-C di wilayah tersebut, mengungkapkan ketegangan mencapai puncaknya ketika Israel diduga mengirimkan bom ke Rumah Sakit Indonesia (RSI), mengakibatkan kerusakan parah pada fasilitas kesehatan tersebut.

Serangan udara Israel yang ditargetkan pada sebuah pasar, hanya beberapa menit dari RSI pada 9 Oktober 2023 melaporkan kerusakan yang signifikan pada rumah sakit. Dalam konferensi pers di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al-Shun, memberikan informasi terperinci tentang dampak serangan tersebut terhadap RSI pada 10 Oktober 2023.

Sumber: Mer-C.org

Fikri Rafi’ul Haq, seorang mahasiswa Indonesia yang berkontribusi sebagai relawan di Lembaga Medis dan Kemanusiaan (MER-C) di Palestina, menyampaikan laporan terbaru tentang keadaan RSI. Menurutnya, banyak bagian bangunan yang hancur, termasuk plafon, dan suara dentuman masih terus bergema di sekitar area tersebut. Meskipun mengalami kerusakan parah, RSI masih dapat beroperasi dan telah menjadi tempat perawatan untuk 150 korban jiwa dan 800 korban luka-luka.

Fikri, bersama dua rekan relawannya, Reza Aldilla Kurniawan dan Farid Zanzabil Al-Ayubi, tetap berada di Jalur Gaza untuk memberikan bantuan medis dan kemanusiaan di tengah kondisi yang sangat sulit. Meski situasinya belum memungkinkan untuk dievakuasi ke Indonesia, ketiganya tetap gigih melanjutkan misi kemanusiaan mereka di tengah konflik yang terus berlanjut. Situasi di Jalur Gaza masih belum stabil, dan upaya bantuan kemanusiaan terus dilakukan oleh relawan, seperti Fikri dan tim MER-C demi membantu mereka yang terdampak konflik tersebut. (PNP/NBL)