Sumber: batu.jatimnetwork.com

Menuju Generasi Sehat: Bagaimana Cukai Terhadap Minuman Berpemanis Dapat Mengubah Masa Depan Kita?

Selama beberapa dekade terakhir, konsumsi minuman berpemanis dalam kemasan telah meningkat secara drastis di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Minuman soda, teh manis, jus buah, dan minuman energi dengan kadar gula yang tinggi sudah jadi favorit banyak orang dan mungkin kalian juga sering mengonsumsinya, kan?

Kalian tahu nggak, sih kalau ternyata konsumsi minuman berpemanis ini bikin khawatir banget soal kesehatan? Penelitian menunjukkan bahwa terlalu sering minum minuman berpemanis dapat menyebabkan berbagai penyakit serius, seperti obesitas, diabetes tipe 2, penyakit jantung, nyeri sendi, penyakit ginjal, dan kerusakan gigi. Tidak hanya membuat kesehatan kita jadi terancam, tetapi juga dapat mengakibatkan beban ekonomi untuk sistem kesehatan nasional menjadi semakin berat.

Menurut International Diabetes Federation (IDF), pada tahun 2021 Indonesia memiliki jumlah penderita diabetes tertinggi kelima di dunia, dengan perkiraan 19,5 juta orang dewasa yang mengidap penyakit ini. Jumlah ini diproyeksikan akan meningkat menjadi 28,6 juta pada tahun 2045. Indonesia adalah salah satu dari 20 negara dan wilayah di kawasan pasifik barat IDF. Secara global, terdapat 537 juta orang yang menderita diabetes, dengan 206 juta di antaranya berada di kawasan pasifik barat. IDF juga telah memprediksikan jumlah ini akan terus meningkat hingga 260 juta pada tahun 2045. Peningkatan ini menunjukkan perlunya perhatian serius terhadap upaya pencegahan dan pengelolaan diabetes di Indonesia, mengingat dampaknya yang signifikan terhadap kesehatan masyarakat dan beban sistem kesehatan nasional.

Sumber: databoks.katadata.co.id

Nah, untuk mengatasi masalah ini, pemerintah perlu turun tangan. Salah satu upayanya, yaitu dengan memberlakukan kebijakan cukai untuk Minuman Berpemanis Dalam Kemasan (MBDK). Tujuannya adalah agar harga minuman berpemanis meningkat sehingga orang-orang cenderung akan berpikir sebelum membeli dan lebih memutuskan untuk memilih minuman yang lebih sehat. Harapannya, kebijakan ini dapat menurunkan jumlah orang yang terkena penyakit terkait gula dan juga mengurangi beban ekonomi untuk sistem kesehatan kita.

Berbicara tentang pemberlakuan cukai, kalian sudah tahu belum, apa sih cukai itu? Jadi, menurut UU Nomor 39 Tahun 2007 tentang Cukai, cukai adalah pungutan negara yang dikenakan terhadap barang-barang tertentu yang mempunyai sifat atau karakteristik yang ditetapkan dalam undang-undang ini, beberapa di antaranya, yaitu yang peredaran produknya perlu diawasi dan pemakaiannya dapat berdampak negatif bagi masyarakat.

Lalu, apakah pemberlakuan cukai terhadap Minuman Berpemanis dalam Kemasan (MBDK) merupakan solusi yang efektif?

Pemberlakuan cukai untuk Minuman Berpemanis Dalam Kemasan (MBDK) adalah langkah yang diambil oleh pemerintah untuk mengendalikan konsumsi minuman manis yang dianggap memiliki dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat. Efektivitas kebijakan ini bisa dilihat dari beberapa perspektif sebagai berikut.

  1. Dampak Terhadap Tingkat Konsumsi

Studi di berbagai negara menunjukkan bahwa penerapan cukai pada MBDK dapat mengurangi konsumsi. Salah satu contohnya, yaitu negara Meksiko yang berhasil mengurangi konsumsi MBDK sebesar 6–8% setelah menerapkan cukai, sedangkan penjualan pada minuman yang tidak dikenakan cukai justru meningkat sebesar 4–6%, terutama produk air putih.

  1. Dampak Terhadap Kesehatan

Dengan menurunnya tingkat konsumsi masyarakat terhadap MBDK akibat diberlakukannya cukai, tentunya akan berdampak juga pada kesehatan masyarakat. Tingkat masyarakat yang mengidap penyakit jantung, diabetes tipe 2, strok, dan penyakit gula lainnya yang mengancam kesehatan masyarakat akan menurun.

  1. Dampak Terhadap Pendapatan Negara

Diberlakukannya cukai dan suksesnya penerapan kebijakan ini dapat menjadi sumber pendapatan baru bagi negara yang dapat digunakan untuk program kesehatan atau pendidikan tentang pola makan sehat.

  1. Dampak Terhadap Industri dan Ekonomi

Sebagian industri minuman berpemanis mungkin terkena dampak pada tingkat penjualannya yang menurun, tetapi mereka dapat berinovasi dengan mengembangkan produk/minuman sehat atau mengurangi kadar gula dalam produk mereka. Selain itu, tentu terdapat juga kekhawatiran bahwa penurunan penjualan pada MBDK akan berdampak pada lapangan kerja di sektor ini, tetapi sampai saat ini belum ditemukan bukti dampak negatif terhadap lapangan pekerjaan, seperti yang telah diterapkan di negara Meksiko dan Chilli.

Secara keseluruhan, pemberlakuan cukai pada MBDK cenderung efektif dalam mencapai tujuan utamanya, yaitu mengurangi konsumsi minuman berpemanis dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, asalkan kebijakan ini diimplementasikan dengan baik dan disertai dengan program edukasi tentang pola makan sehat.

Dengan upaya ini, kita tidak hanya mendapatkan manfaat kesehatan yang lebih baik, tetapi juga berkontribusi demi masa depan yang sehat tanpa gula. Mari kita dukung kebijakan ini bersama-sama demi generasi yang lebih sehat dan lebih bijak dalam memilih!  (KNY/ND)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

casibomcasibomcasibomcasibomcasibomcasibomcasibomcasibomcasibomcasibomcasibomcasibom
güvenilir bahis sitelerigüvenilir bahis sitelerigüvenilir bahis sitelerigüvenilir bahis sitelerigüvenilir bahis sitelerigüvenilir bahis sitelerigüvenilir bahis sitelerigüvenilir bahis sitelerigüvenilir bahis sitelerigüvenilir bahis sitelerigüvenilir bahis sitelerigüvenilir bahis siteleri