Tinggal di Indonesia tapi Berbahasa dan Berbudaya Korea?

Hasil gambar untuk suku cia cia
Ilustrasi : http://travel.tribunnews.com
Indonesia
merupakan Negara yang mempunyai berbagai macam suku bangsa. Indonesia
juga sudah terkenal akan keberagaman suku dan budayanya. Indonesia
terbentang dari Sabang sampai Marauke, dari suku Aceh sampai suku
Asmat . Terdiri atas suku bangsa, adat istiadat, dan cara hidup yang
berbeda-beda. Setiap suku diketahui mempunyai jenis tarian, musik,
makanan, pakaian dan bahasa daerah yang unik. Dan ternyata dari
banyaknya jumlah suku bangsa Indonesia tidak semua suku menggunakan
bahasa negara nya, yaitu bahasa Indonesia untuk sarana tulis menulis.
Suku di pedalaman Buton, Sulawesi Selatan, Kota Bau Bau suku Cia-Cia
misalnya, dimana merupakan suku yang telah lama menggunakan bahasa
selain bahasa Indonesia, yaitu bahasa Korea atau Hangeul.
Hal
ini bermula dari datangnya seorang pemakalah asal Korea, yaitu Prof.
Chun Thay Hyun dengan paparan tentang keragaman bahasa dan adat
istiadat yang terdapat di wilayah bekas kesultanan suku pedalaman
Buton ini. Dia lalu menyempatkan waktu untuk penelitian dan memilih
suku Cia-Cia dikarenakan wilayah ini belum mempunyai alphabet
sendiri, serta adanya kesamaan pelafalan dan struktur bahasa dengan
Korea, itulah alasan mengapa Prof. Chun Thay Hyun memilih suku
Cia-Cia. Sampai sekarang Bahasa Korea atau Hangeul merupakan salah
satu bahasa yang digunakan oleh sebagian besar masyarakat Cia-Cia di
etnis Laporo, Burangsai, Wabula, dan Lapandewa. Bahasa ini mereka
gunakan biasanya hanya ketika mereka ingin menulis dan membaca,
bahasa lisan mereka tetap bahasa Indonesia. Tetapi mereka juga
mempunyai bahasa asli Cia-Cia, namun terancam punah karena kekurangan
sistem penulisan yang tepat.
Suku
Cia-Cia ini sebenarnya mampu berbahasa Indonesia. Namun awalnya
mereka buta huruf sehingga akhirnya tidak dapat menulis dan membaca.
Bahasa yang mereka gunakan saat ini juga mempunyai kekhasan yang unik
karena suku Cia-Cia mempunyai kekayaan bahasa mencapai lebih dari 90
bahasa dengan berbagai keragaman bahasa di sukunya. Bukan hanya
bahasa nya saja yang menggunakan bahasa Korea, tetapi ada juga
peninggalan-peninggalan tradisional suku Cia-Cia yang mirip dengan
properti yang ada di Korea seperti pernak-pernik penghias rumah dan
lampu-lampu berbentuk lampion. Tidak hanya itu saja, nama-nama jalan
dan gedung yang ada di suku Cia-Cia juga menggunakan huruf Korea atau
Hangeul. Inilah yang membuat suku Cia-Cia dikenal hingga sampai ke
Negara Korea. (UD)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *