google.com

Strategi Making Indonesia 4.0 dan Pemuda sebagai Jembatan dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0

google.com

Perkembangan teknologi yang masuk dalam kehidupan kita saat ini dapat disebut dengan era digital atau era revolusi industri 4.0 yang merupakan era di mana perkembangan teknologi di kehidupan manusia sangat pesat dan semakin canggih, semua orang yang hidup di dunia ini tidak akan lepas dengan bantuan teknologi yang mempermudah kehidupan manusia. Era ini ditandai dengan meningkatnya konektivitas, interaksi dan batas antara manusia, mesin, serta sumber daya lainnya yang semakin konvergen melalui teknologi informasi dan komunikasi.

Pada era ini teknologi informasi dan komunikasi dimanfaatkan sepenuhnya, tidak hanya proses produksi dalam industri tetapi juga model bisnis berbasis digital. Banyak sekali perubahan yang terjadi dalam dunia industri dewasa ini. Hal ini ditandai dengan berubahnya iklim bisnis dan industri yang semakin kompetitif karena perkembangan teknologi informasi yang mengakibatkan dampak pada politik, pemerintah, ekonomi, dan industri. Revolusi Industri 4.0 juga dapat mengubah pekerjaan, cara berkomunikasi, berbelanja, bertransaksi, hingga gaya hidup manusia pun ikut berubah.

Dalam menghadapi era revolusi industri 4.0 yang masuk ke dalam negeri kita ini, Indonesia telah berkomitmen untuk mengimplementasikan revolusi industri 4.0 guna membangun industri manufaktur yang memiliki daya saing global. Komitmen yang diterapkan oleh Indonesia ditandai dengan peluncuran “Making Indonesia 4.0” oleh Presiden Joko Widodo pada awal April 2018. Making Indonesia 4.0 merupakan sebuah peta jalan dan strategi Indonesia untuk menghadapi era digital yang tengah berjalan dan untuk membangun kembali perindustrian Indonesia serta merevitalisasi industri nasional secara menyeluruh. Salah satu strategi Indonesia memasuki industri 4.0 adalah menyiapkan lima sektor manufaktur yang akan menjadi percontohan untuk memperkuat fundamental struktur industri tanah air. Adapun kelima sektor tersebut, yaitu industri makanan dan minuman, industri otomotif, industri elektronik, industri kimia, serta industri tekstil.

Making Indonesia 4.0 merupakan bentuk nyata pemerintah dalam upaya mendukung peningkatan produktivitas serta daya saing sumber daya manusia (SDM) ke depan, karena SDM dapat menjadi modal penting untuk melaksanakan revolusi industri 4.0. Oleh karena itu, lembaga pendidikan dan pelatihan Indonesia harus mampu menghasilkan lulusan yang memiliki nilai tambah sesuai kebutuhan pasar kerja. Lembaga pendidikan harus mampu menghasilkan pemuda dengan lulusan yang kreatif, berkarakter, kompeten, dan inovatif. Untuk menghasilkan pemuda seperti itu maka perlu diberikan pembekalan pendidikan formal, non formal, dan informal yang relevan, karena SDM adalah hal yang penting untuk mencapai kesuksesan pelaksanaan Making Indonesia 4.0. Indonesia berencana untuk merombak kurikulum pendidikan dengan lebih menekankan pada Science, Technology, Engineering, Arts, dan Mathematics (STEAM), menyelaraskan kurikulum pendidikan nasional dengan kebutuhan industri di masa mendatang dan sekaligus memperbaiki program mobilitas tenaga kerja global untuk memanfaatkan ketersediaan SDM dalam mempercepat transfer kemampuan.

Untuk mencapai tujuan Making Indonesa 4.0, generasi muda Indonesia saat ini harus dapat mempelajari dan menguasai bahasa Inggris, statistik, dan koding. Ketiga hal tersebut harus dapat dikuasai oleh sumber daya manusia (SDM) agar mampu bersaing di era industri 4.0. Generasi muda harus terus mendorong para angkatan kerja di Indonesia untuk terus belajar agar dapat meningkatkan keterampilannya untuk memahami penggunaan teknologi, setelah mamahaminya kita dapat memanfaatkan teknologi digital untuk memacu produktivitas dan daya saing, dan akhirnya dapat melakukan inovasi teknologi. Dengan begitu, generasi muda dapat menjadi angkatan kerja yang kompetitif dan produktif sepanjang era revolusi industri 4.0. (NHY/DM)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *