Saat ini, kita hidup di era Digitalisasi dimana apa-apa serba teknologi mutakhir. Sebut saja teknologi tersebut adalah smartphone, laptop/komputer, dan robot. Saat ini, robot pun sudah dibekali dengan Artificial Intelligence (AI) atau bisa disebut dengan kecerdasan buatan. Sadarkah kalian bahwa kecerdasan buatan itu akan mengalahkan kecerdasan alami yang dimiliki oleh manusia?
Dikutip dari CNN Indonesia, bahwa robot akan menangani 52% pekerjaan manusia pada tahun 2025. Angka tersebut meningkat dua kali lipat dibandingkan saat ini. Dilansir dari AFP, studi World Economic Forum (WEF) mengungkapkan bahwa peningkatan tajam pun terlihat dari keuntungan bersih perusahaan menggunakan ‘peranan baru’ bagi manusia. Salah seorang organisasi nirlaba Swiss pun menyatakan bahwa hal yang terjadi pada 2025 mungkin semua pekerjaan manusia di gantikan dengan robot, yang sekarang ini sudah dijalankan sebesar 29%.
Seperti yang dapat kita lihat di negara Singapura yang merupakan salah satu negara pengguna robot terbanyak di dunia, negara tersebut juga menggunakan kecanggihan robot sebagai tenaga kerja mereka di berbagai sektor. Kemudian di negara Jerman yang juga menjadi negara pengguna robot terbanyak kedua di dunia, negara ini mengandalkan robot di industri umum serta otomotif. Selanjutnya di negara Jepang dan Korea Selatan, aktivitas-aktivitas manusia di sana sudah banyak yang tergantikan oleh robot. Seperti menyapu, warga di negara tersebut sudah menggunakan alat yang dapat bekerja dengan sendirinya sehingga mereka tidak perlu susah payah untuk membersihkan rumah mereka. Lalu di negara Swiss yang menggantikan puluhan ribu karyawan dengan robot. Dapat kita lihat, negara-negara di dunia ini sudah banyak sekali yang memanfaatkan kecerdasan teknologi tersebut. Jika negara di dunia sudah banyak sekali bahkan hampir seluruh negara memanfaatkan hal tersebut, lalu bagaimanakah nasib kita sebagai manusia?
Nasib manusia saat ini mungkin memang sedang berada ambang ancaman dan tuntutan karena perusahaan akan lebih memilih robot sebagai tenaga kerjanya karena robot dinilai lebih praktis, cepat, dan tidak perlu mengeluarkan biaya gaji dan sebagainya. Jika akan terus seperti itu, keberadaan manusia akan punah dan dunia ini akan penuh dengan tenaga kerja buatan manusia tersebut. Oleh karena itu, untuk menyikapi hal tersebut kita harus bisa mengembangkan skill yang kita miliki serta menerjunkan diri dengan pendidikan yang tinggi serta tepat. Memang pada hakikatnya, manusia akan tergantikan oleh si robot. Tetapi, manusia memiliki perasaan, kecerdasan, pengetahuan serta keterampilan secara alami yang berasal dari tuhan tak akan bisa terkalahkan dengan kecerdasan buatan yang dimiliki robot. (NTA/RFH)
You may also like
-
Management Event: Talkshow Prestasi 2024
-
International Community Service//DIGITAL SKILLS WORKSHOP FOR ADULTS: MASTERING THE BASICS OF TECHNOLOGY IN THE DIGITAL AGE
-
Simak Rangkaian Kegiatan PAS 1 PKKMB E&A 2024
-
PKKMB UNJ 2024/2025 jadi Momen Bersejarah dengan UNJ Resmi Berstatus PTNBH
-
Mempererat Koneksi: Kunci Sukses di Dunia Kerja