Mengenal Lebih Jauh Bisnis Penerbangan Oleh Grup Singa Terbang (Lion Air Group)

Jumat, 20 September 2019, Lion Air Group mengadakan sebuah seminar bertempat di Aula  Latief Hendraningrat Lt.2, Gedung Dewi Sartika, Kampus A Universitas Negeri Jakarta. Acara yang berjudul “Hi Millennials! CEO Goes to Campus” ini mengangkat tema “Aviation Business Trends, Technology and Professional Career in Millennials Era”. Acara ini dimulai pada pukul 08.45 WIB yang diawali dengan perkenalan Pramugari dari Lion Air Group, kemudian dibuka secara resmi oleh MC dilanjut dengan pembacaan doa serta menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Kemudian, para Pramugari dari Lion Air Group memperagakan safety delt demo. Selanjutnya, sambutan dari Dekan Fakultas Ekonomi, Prof. Dr. Dedi Purwana, M.Bus dan Presiden Direktur Lion Air Group, Edward Sirait. Kemudian, pemberian cenderamata oleh Dekan Fakultas Ekonomi kepada Lion Air Group dan sebaliknya. Lalu dilanjut dengan materi oleh Presiden Direktur Lion Air Group.

Acara ini merupakan salah satu acara yang diadakan oleh Lion Air Group yaitu sharing mengenai dunia penerbangan dengan tujuan untuk mengubah cara pandang dan berpikir tentang dunia penerbangan, serta memperkenalkan “singa terbang” ini sebenarnya siapa dan apa. Kampus Universitas Negeri Jakarta merupakan kunjungan kelima dalam acara Lion Air Group ini.

Hi Millennials! CEO Goes to Campus dengan narasumber Presiden Direktur Lion Air Group, Edward Sirait, beliau memiliki pengalaman sebagai dosen sampai tahun 1996 sebelum akhirnya beliau memutuskan untuk membuka usahanya di bidang penerbangan. Beliau dahulunya merupakan dosen Fakultas Ekonomi yang mengajar mata kuliah Manajemen Keuangan, Akuntasi Biaya (Cost Accounting). Dalam materinya kali ini, beliau menjelaskan mengenai safety dalam penerbangan, apa yang dimaksud dengan keselamatan penerbangan dan bagaimana mengelolanya.

Materi yang dibawakan oleh Edward, dimulai dengan perkenalan Lion Air Group. Lion Air Group merupakan salah satu maskapai penerbangan yang didirikan pada tahun 1999 di Jakarta dengan Founding Father Rusdi Kirana dan Kusnan Kirana. Mereka berdua merupakan adik-kakak yang mempunyai kelahiran serta zodiak yang sama, yaitu Leo. Maka dari itu, Lion yang artinya singa merupakan salah satu logo zodiak dari kakak beradik tersebut.

Lion Air Group ini memiliki 3 perizinan yaitu izin perusahaan sebagai Perseroan Terbatas, kemudian izin operasi, yang terakhir izin rute. Lion Air Group sendiri merupakan salah satu maskapai murni dari Indonesia tanpa campur tangan warga asing. Perusahaan ini mulai beroperasi pada tanggal 30 Juni 2000 dengan rute Jakarta-Pontianak dengan pesawat Boeing seri 200. Lion Air Group ini memiliki 18 cabang perusahaan dan 36.000 karyawan jika digabungkan dengan Thailand dan Malaysia.

“Ada beberapa hal terpenting dalam bisnis yang saya selalu kembangkan, negosiasi. Kalau saya boleh katakan, saya ini merupakan bos negosiasi.” Ujar Edward dalam materinya.

“Dapat kalian lihat disini ada kata ‘We make people fly’ hal tersebut selalu saya perdebatkan dengan Pak Rusdi ketika mendirikan perusahaan ini. Saya selalu tekankan kepada beliau, ‘Bapak mau jualan tiket atau berbisnis penerbangan?’ atau bahasa sederhananya ‘ingin menjadi industrialis atau pedagang?’ beliau menjawab ‘industrialis’ artinya kita sepaham. Jika kita berbisnis penerbangan hanya berupaya untuk menjual tiket, ketika tiket habis sudah selesai dan bubar. Industri penerbangan harus memahami dari hulu hingga hilir. Apa hulunya dan apa hilirnya,” lanjut Edward.

Di Indonesia, kita mengetahui bahwa penerbangan merupakan hal yang exclusive. Hanya bisa digunakan untuk orang-orang kaya, yang memiliki uang, yang berpakian jas dan lain-lain sebagainya. Tetapi, coba kita lihat di negara-negara lain mereka dengan santai berjalan di bandara menggunakan sandal jepit. Di Indonesia, hal ini merupakan menjadi salah satu hal yang exclusive. Sehingga membuat orang-orang yang tidak memiliki uang mempunyai perasaan bahwa selamanya tidak akan bisa mencoba merasakan bagaimana naik pesawat.

“Ada beberapa hal yang ingin saya tekankan kepada kalian, bahwa di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin. Jika kalian yakin hal tersebut mungkin maka hal tersebut menjadi mungkin. Jika kalian mengatakan tidak mungkin hal tersebut menjadi tidak mungkin. Lalu, jangan mengecilkan diri di depan orang banyak. Jangan mengagumi orang lalu merendahkan diri Anda. Jika Anda kagum dengan seseorang, pelajari dia dan bagaimana dia berproses,” ucap Edward yang sangat memotivasi para mahasiswa untuk yakin kepada diri mereka.

Kebanyakan yang kita ketahui bahwa dunia penerbangan selalu beredar rumor buruk seperti kasus antara pilot dan pramugari, serta hal kecil seperti roda pada pesawat sering kempes atau semacamnya. Jika kita hanya melihat dari sudut pandang buruknya, pemikiran buruk seperti itu akan terus muncul dan menghalangi hal baik dari sisi penerbangan.

“Kenali lingkungan penerbangan, jadikan dia rumah keduamu. Niscaya kamu akan merasa enjoy berada di lingkungan tersebut.” ujar Edward yang memberikan pandangan tentang dunia penerbangan.

“Jika Anda memasuki dunia kerja, kenali lingkungannya. Beradaptasilah dengan lingkungan tersebut. Maka Anda baru akan merasa enjoy jika Anda mengenal lingkungannya” lanjut Edward. (nta/msa)