Heboh Menteri Sosial Risma Paksa Penyandang Tunarungu Bicara

Beberapa hari yang lalu, publik diramaikan oleh isu yang sangat menggemparkan di berbagai televisi maupun jejaring media. Sejumlah warganet di jagat maya membahas tentang Menteri Sosial, Tri Rismaharini, yang memaksa anak tuli untuk berbicara di depan banyak orang. Nama Bu Risma pun menjadi trending topic dan dibicarakan hingga lebih dari 12 ribu.Bahkan, salah satu akun dengan nama ‘@kurawa’ mengatakan kesukaan publik kepada Risma kian turun lantaran perilakunya. “Kasihan bu Risma, kesukaan publik kepada beliau makin hari makin turun. Hal2 sepele sebagai tokoh publik dan politik beliau gak peduli. Sifat apa adanya itu memang gak salah, tapi gunakanlah Kuping untuk selalu dengar masukan2 dari orang lain. Target politik berikutnya jadi berat,” ujarnya lewat akun Twitter, pada hari Jumat, 3 Desember 2021.

Sebelumnya, Bu Risma meminta penyandang disabilitas rungu untuk berani berbicara di depan orang banyak. Namun, tindakan Bu Risma mendapat kritik dari perwakilan Gerakan untuk Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia (Gerkatin), Stefanus. Bahkan, Stefanus kaget ketika melihat Bu Risma memaksa penyandang disabilitas rungu untuk berbicara menggunakan pengeras suara. Menurutnya, penyandang disabilitas rungu bisa menggunakan bahasa isyarat yang lebih mudah dipahami dan bisa diterjemahkan oleh juru bahasa isyarat.

Sumber: republika.co.id

Di lain pihak, Bu Risma mengaku berniat tulus saat berinteraksi dengan penyandang disabilitas rungu dalam rangkaian Peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI). Mantan Wali Kota Surabaya ini merangkul Stefanus untuk memastikan alat bantu dengar berfungsi dengan baik. Sementara itu, Bu Risma mendorong mereka untuk memaksimalkan kemampuan telinga dan mulutnya. Bu Risma memberikan kesempatan kepada penyandang disabilitas rungu untuk mencoba merespon komunikasi. “Saya ingin memastikan bahwa alat bantu dengar itu berfungsi dengan baik. Karena kalau dia tidak bisa merespon, itu bisa merugikan dia,” ujarnya.

Akhir kata, Bu Risma menyampaikan bahwa “Ini pengalaman sangat memukul saya. Saya hanya ingin memastikan mereka bisa menyampaikan pesan dengan berbagai cara. Mereka harus bisa bereaksi terhadap lingkungannya khususnya bila itu membahayakan jiwa dan kehormatannya. Apakah dengan suara, gerakan tangan, atau alat bantu yang mereka kenakan,” kata Bu Risma. Sebenarnya, apa yang ingin disampaikan oleh Bu Risma tidak seperti apa yang dipahami oleh masyarakat, tetapi kembali lagi kepada penekanan kata dan penyusunan tata bahasa yang tidak diperhatikan dengan baik yang akan menyebabkan kesalahpahaman.

(PUS/RAH)

Sumber :

https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20211203091551-192-729332/netizen-luapkan-emosi-tanggapi-mensos-risma-paksa-tunarungu-bicara

https://www.tribunnews.com/nasional/2021/12/03/mensos-risma-klarifikasi-soal-paksa-tunarungu-bicara
https://www.republika.co.id/berita/r3kqn0354/paksa-tunarungu-bicara-mensos-risma-dibela-pdip

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

casibom
güvenilir bahis siteleri