Dolar Amerika Serikat (USD) telah menjadi mata uang dunia dengan dominasi yang signifikan dalam perdagangan internasional, keuangan global, dan bahkan banyak negara yang cadangan devisa berbentuk dolar AS.
Pada tahun 1914, ekonomi Amerika Serikat sudah mengungguli ekonomi Inggris sebagai ekonomi terbesar di dunia akan tetapi pada waktu itu Inggris masih menjadi pusat perdagangan dunia. Namun setelah perang dunia 1 berakhir, ekonomi negara-negara di dunia mengalami kehancuran kecuali Amerika Serikat. Sehingga untuk pertama kalinya Inggris harus meminjam uang ke Amerika Serikat, tak hanya Inggris beberapa negara yang ekonominya hancur pun pada akhirnya harus bergantung kepada pinjaman yang diberikan oleh Amerika Serikat. Pinjaman ini diberikan dalam bentuk dolar Amerika Serikat sebagai jaminan Amerika menerima emas yang dimiliki negara-negara tersebut hingga pada akhir Perang Dunia ke-2. Amerika Serikat pun memiliki sebagian besar emas dunia, situasi ini menghalangi kembalinya standar emas semua negara yang telah menghabiskan cadangan emasnya pada tahun 1947. Amerika Serikat merupakan negara pemilik cadangan emasnya.
Pada tahun 1944, dalam Konferensi Bretton Woods, banyak negara sepakat untuk mengikat nilai mata uang mereka terhadap dolar, yang pada gilirannya diikat terhadap emas. Hal ini menciptakan sistem moneter internasional yang memberikan dolar status utama sebagai mata uang cadangan dunia. Selain itu banyak negara yang menggunakan dolar sebagai alat perdagangan ekspor dan impor sehingga makin menguatkan posisi dolar di mata dunia.
Namun, penting untuk dicatat bahwa status dolar sebagai mata uang dunia juga memiliki beberapa kekurangan dan risiko. Ketika perekonomian Amerika Serikat mengalami volatilitas atau krisis keuangan, dampaknya bisa dirasakan di seluruh dunia karena ketergantungan banyak negara pada dolar. Selain itu, ada usaha-usaha dari beberapa negara yang berusaha tidak tergantung pada dollar, bahkan saat ini ada sekelompok negara yang berencana membuat mata uang tunggal yang di perkirakan akan melengserkan dollar. (DMF/NR)
You may also like
-
Ekonomi DigitalIndonesia
-
Paradoks Jevons: Efisiensi yang Justru Meningkatkan Konsumsi Sumber Daya
-
Dinamika Green Economy: Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi melalui Pembangunan Berkelanjutan
-
Paradox of Thrift: Menabung dapat Merugikan Negara, Kok Bisa?
-
Peran Pasar Modal dalam Pembentukan Masa Depan Keuangan Mahasiswa